Sukabumi - Operasi Pasar Murah (OPM) minyak goreng digelar di Pasar Pelita, Sukabumi. Menariknya, warga yang sudah antre minyak goreng ini harus mencap jari ke tinta.
Foto Bisnis
Bak Nyoblos Pemilu, Warga Harus Cap Jari Saat Antre Minyak Goreng Murah

Operasi Pasar Murah (OPM) minyak goreng digelar di Pasar Pelita, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Hal itu bertujuan untuk upaya stabilitas harga sekaligus menangani kelangkaan minyak di pasaran.
Menariknya, bak seperti Pemilu atau Pilkada, masyarakat yang sudah antre dan membeli minyak goreng ini harus mencap jari ke tinta. Pantauan detikJabar di lokasi, antrean tersebut bahkan hingga ke area luar Pasar Pelita atau panjangnya sekitar 20 meter.
Kendati demikian, warga terlihat tertib mengantre dan tidak terjadi rebutan. Selain itu, petugas Satpol PP juga terlihat berjaga di sekitar lokasi pelaksanaan OPM minyak goreng.
Elim (54) warga Kecamatan Lembursitu mengaku, bersyukur mendapatkan jatah minyak goreng murah. Pasalnya, kata dia, saat ini minyak goreng curah saja masih dijual Rp 19 ribu per kilogram.
Dia mengatakan, untuk mendapatkan minyak goreng murah ini, ia harus antre sekitar satu jam lamanya. Setelah itu, Elim harus menyerahkan fotocopy KTP dan menandai jarinya dengan tinta.
Ditemui di lokasi yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi Dida Sembada mengatakan, OPM tersebut merupakan kerjasama antara perusahaan minyak lokal dengan Pemerintah Kota Sukabumi yang dijual sesuai HET yaitu Rp 14 ribu seliter.
Terkait penggunaan tinta bagi pembeli, Dida mengatakan, tujuannya agar manfaat OPM minyak goreng bisa dirasakan secara merata kepada seluruh masyarakat. Selain itu, menghindari aksi curang atau pemborongan.