Dikeroyok Barat, Mata Uang Rubel Sempoyongan

Sejumlah negara Barat mengenakan sanksi ekonomi kepada Rusia. Akibatnya, mata uang rubel langsung turun hingga 30 persen. Warga ramai-ramain menarik uang sebelum makin tumbang,

Warga melintas di depan tv raksasa yang menunjukan mata uang rubel di Tokyo, Selasa (1/3/2022). Jepang termasuk negara yang mengenakan sanksi kepada Rusia terkait invasi ke Ukraina. (AP Photo/Koji Sasahara)

Displai penukaran mata uang terlihat di St. Petersburg, Rusia, Selasa (1/3/2022). Mata uang Rusia jatuh sekitar 30% terhadap dolar AS, Senin (28/2/202) setelah negara-negara Barat mengumumkan langkah untuk memblokir beberapa bank Rusia dari sistem pembayaran internasional SWIFT. Tujuannya untuk menghambat penggunaan cadangan mata uang asing Rusia yang besar. (Foto AP/Dmitri Lovetsky)

Pengunjung meninggalkan kantor penukaran mata uang di Moskow, Rusia, 24 Februari 2022. Sanksi keras yang dijatuhkan pada Rusia membuat membuat Kremlin berjuang keras untuk menjaga perekonomian negara tetap berjalan. (Foto AP/Alexander Zemlanichenko Jr., Berkas)

Papan penukaran uang menunjukan perdagangan valas di Moskow, Senin (28/2/2022). Negara Barat melancarkan serangan sanksi ekonomi kepada Rusia.

Warga antre mesin ATM untuk menarik uang Euro dan dollar AS di St. Petersburg, Rusia, Jumat (25/2/2022). Sanksi negara Barat atas invasi ke Ukraina membuat rubel jatuh, menyebabkan orang-orang yang gelisah mengantre di bank dan ATM. (Foto AP/Dmitri Lovetsky)

Cadangan uang pada mesin ATM diborong nasabah usai sanksi ekonomi mulai diberlakukan di Moskor, Rusia, Senin (28/2/2022). Melansir CNN, Rabu (2/3/2022), para analis mengungkapkan Rusia saat ini berpotensi dilanda krisis keuangan yang besar dan membuat bank-bank terbesar di ambang kehancuran. (AP Photo/Pavel Golovkin)