Rusia - Badai PHK terjadi di Rusia akibat invasi ke Ukraina. Hal itu terjadi setelah beberapa peritel besar seperti IKEA dan HnM menutup sementara toko-tokonya di Rusia
Foto Bisnis
IKEA dan H&M Tutup Toko di Rusia, Gelombang PHK Tak Terhindari

Orang-orang antre untuk memasuki toko IKEA yang akan segera ditutup di pinggiran St. Petersburg, Rusia, Kamis (3/3/2022) waktu setempat. (AP Photo/Dmitri Lovetsky)
IKEA menutup tokonya dan menghentikan semua karyawannya di Rusia dan Belarus mulai Jumat, (4/3), imbas invasi ke Ukraina. (AP Photo/Vladimir Kondrashov)
Dilansir dari CNN, Jumat (4/3/2022), setidaknya ada dua peritel besar, IKEA dan H&M, yang mengambil kebijakan untuk menghentikan operasi di Rusia setelah negara tersebut meluncurkan invasi ke Ukraina. Penutupan toko juga dilakukan di Belarusia yang ikut mendukung aksi Rusia. (AP Photo/Dmitri Lovetsky)
IKEA, perusahaan furnitur terbesar di dunia, memiliki 17 toko di Rusia. Perusahaan mengatakan konflik tersebut memiliki dampak kemanusiaan yang besar dan mengakibatkan gangguan serius pada rantai pasokan dan kondisi perdagangan. Maka dari itu perusahaan telah memutuskan untuk menghentikan sementara semua operasi manufaktur dan ritel di Rusia. (AP Photo/Dmitri Lovetsky)
Perusahaan mengatakan ada sekitar 15.000 pekerja yang akan terkena dampak langsung alias kena PHK dari penutupan toko di Rusia dan negara sekutunya. Namun, perusahaan mengaku kemungkinan akan tetap membayar para karyawan dalam jangka waktu dekat.( AP Photo/Dmitri Lovetsky)
Bukan cuma IKEA, perusahaan pakaian H&M Group yang memiliki 168 toko di Rusia juga mengumumkan mereka telah menutup sementara toko di Rusia. (AP Photo/Dmitri Lovetsky)
Perusahaan tak menyebutkan berapa banyak karyawan yang akan terdampak. Namun, melihat jumlah tokonya kemungkinan akan banyak karyawan yang terdampak penutupan ini. (AP Photo/Dmitri Lovetsky)
IKEA dan H&M telah bergabung dengan semakin banyak perusahaan internasional termasuk Apple, Disney, dan Ford yang memilih untuk menghentikan operasi di Rusia setelah negara itu melakukan invasi Ukraina. (AP Photo/Evgeniy Sofiychuk)