Zimbabwe - Musim lelang tembakau di Zimbabwe dimulai. Tembakau merupakan komoditas penting Zimbabwe, pendapatan terbesar setelah emas. Pencetak ekspor US$ 1,2 miliar.
Foto Bisnis
Harumnya Tembakau Zimbabwe, 'Daun Emas' dari Afrika

Orang-orang berkumpul untuk upacara pembukaan pelelangan tembakau di ibu kota Harare, Rabu, (30/3/2022). Tampak gulungan daun tembakau berjejer siap dilelang.
Daun tembakau berwarna kuning keemasan, membuatnya dikenal sebagai daun emas dari Zimbabwe. Dalam kondisi cuaca yang sulit, semua berharap kualitas daun tembakau yang lebih baik tahun ini. Dalam lelang, harga tertinggi adalah 4,60 dolar AS per kg atau sekitar Rp 66 ribuan (kurs Rp14.357), naik sedikit dari 4,30 dolar tahun lalu.
Diungkap pejabat setempat, tembakau menjadi tanaman utama bagi perekonomian negara, memberikan kontribusi ekspor lebih dari 1,2 miliar dolar AS. Tahun ini petani tembakau akan dibayar 75 persen dari hasil penjualan mereka dalam mata uang asing, naik dari 60 persen tahun lalu.
Selain itu, pemerintah mempelopori Rencana Transformasi Rantai Nilai Tembakau yang bertujuan mengubah rantai nilai tembakau Zimbabwe menjadi industri senilai 5 miliar dolar AS pada tahun 2025, dengan fokus peningkatan produksi primer menjadi 300 juta kg pada tahun 2025.
Tembakau adalah penghasil mata uang asing kedua di Zimbabwe setelah emas. Tembakau tersebut diekspor ke China dan Afrika Selatan. Negara Afrika bagian selatan itu menjual 211 juta kg daun tembakau pada 2021.
Sebagian besar tanaman dijual melalui kontrak karena 95 persen tanaman ditanam di bawah sistem kontrak sementara hanya 5 persen petani yang didanai sendiri atau dapat meminjam dari bank.