Sri Lanka - Bangkrutnya Sri Lanka membuat warga mengalami kekurangan makanan, bbm, hingga gas memasak. Warga harus antre berjam-jam untuk membeli kebutuhan itu.
Foto Bisnis
Mengular! Begini Panjangnya Antrean Beli Gas di Sri Lanka

Tabung gas milik warga mengantre untuk diisi di dekat Galle International Cricket Stadium di Galle, Sri Lanka, Selasa (28/6/2022).
Sri Lanka terperosok dalam krisis ekonomi yang mendalam. Negara di Asia Selatan itu gagal bayar utang luar negeri (ULN) US$ 51 miliar atau Rp 754,8 triliun (kurs Rp 14.800) sehingga dapat dikatakan bangkrut.
Negara kepulauan berpenduduk 22 juta orang itu mengalami kekurangan makanan, bahan bakar minyak (BBM), gas memasak dan kebutuhan pokok lainnya.
Kondisi itu membuat warga harus antre berjam-jam di luar toko saat membeli kebutuhan.
Sementara itu, krisis tersebut telah menimbulkan kesengsaraan yang meluas dan terburuk sejak Sri Lanka merdeka dari Inggris pada 1948.
Ada banyak faktor penyebab Sri Lanka dilanda kebangkrutan. Salah satu yang utama adalah saat akhir 30 tahun perang saudara pada 2009, Sri Lanka memilih lebih fokus pada pasar domestik daripada mengekspor ke luar negeri. Jadi pendapatan dari ekspor rendah, sementara tagihan impor terus bertambah.