Serang - Daerah Banten disebut-sebut sebagai tanah para jawara. Tidak heran pembuatan golok jadi primadona. Salah satunya di Desa Seuat Jaya, Kecamatan Petir, Serang.
Foto Bisnis
Pande Golok Petir Primadona Para Jawara

Di perbatasan Serang-Pandeglang, terdapat Desa Seuat. Di desa ini, warganya secara turun-temurun menjadi perajin golok. Mereka hidup dari memproduksi berbagai jenis golok yang dijual ke berbagai daerah dari Jawa hingga Sumatera.
Zainal, yang telah menggeluti pembuatan golok sejak remaja. Ia dan saudaranya membuat golok atau pisau pesanan pelanggan dari Sumatera.
Salah satu sudara Zainal juga turut membantu menyelesaikan pesanan pembuatan pisau dapur yang akan dikirim ke Lampung.
Sebelum dikirim pisau atau golok diasah dan diuji ketajaman terlebih dahulu.
Zainal memperlihatkan hasil tempaan golok buatannya. Dalam sehari ia bisa menyelesaikan dua bilah golok pesanan pelanggan.
Di desa yang sama juga ada pande besi pembuat alat-alat pertanian yang dikelola oleh Mang Lamhari bersama adiknya. Setiap hari mereka menempa arit, pacul, parang dll.
Mang Lamhari bersama adiknya dalam sehari bisa menghasilkan 20 arit dalam kondisi mentah dan akan dijual ke pengepul.
Arit-arit yang sudah ditempa selanjutkan akan diasah sesui pesanan pelanggan.
Para pembuat golok di desa ini dibagi kepada dua kelompok. Yaitu para pande yang menempa besi sampai berbentuk golok tapi belum tajam. Para pandai saat ini berjumlah 6 kelompok dalam satu desa. Kelompok kedua adalah para perajin dan pengukir golok yang memproduksi beraneka ragam jenis dan ukuran golok sampai diperjualbelikan ke pasar salah satunya Pak Pudri yang menjual golok termahalnya Rp 700 ribu dan termurah Rp 60 ribu.
Desa Seuat Jaya, Kecamatan Petir memang telah tersohor sebagai desa penghasil golok dengan kualitas yang teruji. Bagi warga Banten, desa ini memang tempat kelahiran perajin dan pengukir golok.