Kepulauan Anambas - Salah satu kudapan khas Anambas adalah kerupuk atom. Modal produksinya tak mahal tapi bisa raup keuntungan hingga puluhan juta. Begini potretnya.
Foto Bisnis
Potret Perajin Kerupuk Atom yang Raup Cuan hingga Puluhan Juta

Jumiati (48) dan suaminya mengemas kerupuk atom di rumahnya di Pulau Letung, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, Sabtu (6/8/2022). Kerupuk atom merupakan salah satu makanan khas Anambas yang terbuat dari ikan tongkol. Kerupuk atom memiliki bentuk lonjong dan bulat. Teksturnya renyah dengan cita rasa gurih saat digigit. Â
Ikan tongkol milik Jumiati terlihat di lemari pendingin sebelum diolah menjadi bahan kerupuk atom. Kerupuk ini banyak diproduksi oleh warga lokal secara tradisional, dengan bahan dasar ikan tongkol. Mengingat wilayah Anambas kaya akan hasil laut, maka tak heran bila olahan makanan yang dihasilkan pun tidak jauh dari ikan. Â
Jumiati memperlihatkan ikan tongkol yang menjadi dasar pembuat kerupuk atom. Jumiati adalah salah satu yang menjalani bisnis kerupuk atom rumahan sejak 15 tahun silam. Saat itu, ia membangun usahanya dengan modal Rp 3 juta. Diungkapkannya, pembuatan kerupuk atom tidak sulit. Hanya perlu bahan baku seperti ikan tongkol yang dihaluskan, serta ditambah rempah dan bumbu penyedap untuk membuat rasanya semakin gurih. Â
Suami Jumiati mengemas kerupuk atom di rumahnya. Jumiati menyebut perlu 4 kg ikan tongkol untuk membuat 100 bungkus kerupuk atom. Kerupuk yang sudah jadi kemudian ia jual di pelabuhan dan kapal ferry yang membawa wisatawan masuk ke Kepulauan Anambas dengan harga mulai dari Rp 10 ribu. Selain itu kerupuk juga dikirim ke berbagai daerah lainnya, seperti Tanjung Pinang dan Batam. Â
Kerupuk atom yang sudah dikemas siap untuk dipasarkan. Dengan dibantu 5 orang tetangga sekitar rumah, dalam sehari Jumiati bisa mengolah ratusan bungkus kerupuk atom. Dari penjualan kerupuk atom ia bisa meraup keuntungan hingga Rp 30 juta dalam sebulan. Â
Jumiati memperlihatkan kerupuk atom yang berbentuk bulat dan lonjong yang sudah siap dipasarkan. Diakui Jumiati dalam merintis usaha kerupuk atom dia tidak mengalami kesulitan berkat bantuan modal kelompok usaha bersama (kube) senilai Rp 20 juta yang diterimanya. Selain itu, dia juga mendapatkan pinjaman modal usaha dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Â
detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com