Tanjung Selor - Pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan memasuki tahap pembangunan jalan. PLTA ini akan jadi pembangkit terbesar se-Asia Tenggara.
Foto Bisnis
Melihat Proyek Calon PLTA Terbesar di Asia Tenggara

Pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan oleh PT Kayan Hydro Energy (KHE) saat ini sudah memasuki tahap pembangunan jalan.
Direktur Operasjonal PT KHE Khaerony menyebutkan nantinya PLTA ini akan jadi pembangkit terbesar se-Asia Tenggara.
Dia menyebutkan PLTA ini nantinya memiliki sumber daya listrik yang terintegrasi dan menjadi sumber listrik utama Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi Kalimantan Utara.
Dengan nilai investasi mencapai lebih dari US$ 17 miliar atau setara dengan Rp 252,49 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.852, PT KHE juga menggandeng rekanan asing. Banyak disebut, rekanan asing yang masuk adalah Sumitomo dari Jepang.
PLTA Kayan Cascade yang dibangun oleh PT KHE memanfaatkan area sepanjang sungai Kayan dan terdiri atas 5 bendungan dengan 5-6 unit turbin pembangkit tiap bendungannya. Tahap pertama PLTA Kayan Cascade berkapasitas 900 Megawatt (MW), tahap kedua 1.200 MW, tahap ketiga dan keempat masing-masing 1.800 MW, dan tahap kelima 3.300 MW.
Karena pembangunan PLTA ini memiliki prospek yang bagus, dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar lokasi, warga Tanjung Selor maupun masyarakat Kalimantan Utara secara umum, banyak pihak yang memberikan dukungan. Dalam pengerjaan proyek ini KHE sengaja melibatkan kontraktor dan tenaga kerja lokal. Pemberdayaan kontraktor dan tenaga kerja lokal ini bukan tanpa alasan. Hal ini dilakukan agar masyarakat sekitar merasakan juga manfaat proyek ini.