Kalbar - Petani porang di Jagoi Babang, Kalimantan Barat, gagal mendapatkan untung. Hal ini karena anjloknya harga porang disebabkan karena China menutup pintu ekspor.
Foto Bisnis
Kasihan! Petani Porang Kalbar Gagal Raup Cuan

Sarno tengah merawat pohong porang di Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
Sarno mengatakan ada sejumlah pekerjaan rumah yang mesti segera diselesaikan oleh para pemangku kepentingan untuk memaksimalkan potensi porang. Sebab kalau lambat semangat para petani untuk menanam porang di daerah perbatasan seperti Jagoi Babang, Siding, dan Seluas bisa luntur.
Sarno mengatakan salah satu yang menjadi keluhan para petani porang yang berada di daerah perbatasan yakni sepinya pembeli dan anjloknya harga komoditas tersebut. Belum lagi pembeli yang mayoritas berasal dari Pulau Jawa menjadi tantangan tersendiri bagi para petani porang di perbatasan.
Saat ini harga porang di Jawa berkisar Rp 3.000/kg,Β menurutnya harga tersebut tergolong tidak masuk akal. Berdasarkan hitungan kasar Sarno untung mengangkut porang dari daerah Jagoi Babang sampai ke Pulau Jawa membutuhkan dana sekitar Rp 2.500/kg artinya uang yang didapatkan hanya sekitar Rp 500/kg.
Keuntungan tersebut sama sekali tidak menutup modal yang harus dikeluarkan oleh para petani porang yang berada di Jagoi Babang. Sebab untuk melakukan proses penanaman, perawatan, hingga panen porang membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Tercatat anjloknya harga porang disebabkan karena China menutup pintu ekspor. Bahkan selama dua tahun terakhir China tidak memberikan akses ekspor porang dari Indonesia. Hal itu membuat pabrik chip porang di Indonesia sempat menumpuk dan membuat harga turun drastis.
Sebelum anjlok harga porang tembus sampai Rp 14 ribu per kilo kini berada di angka sekitar Rp 2 ribu - 3 ribu per kilo. Anjloknya harga porang pun menghadirkan kerugian yang cukup besar bagi para petani. Sarno menuturkan dirinya harus menanggung kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!