Jakarta - PT Pertamina mengembangkan sejumlah inisiatif bisnis hijau untuk mendukung Indonesia mencapai emisi nol bersih (Net Zero Emission) pada 2060.
Foto Bisnis
Rangkaian Inisiatif Bisnis Hijau Pertamina untuk Dukung Net Zero 2060

CEO Pertamina Power Dannif Danusaputro pada forum Indonesia Paviliun yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Minggu (6/11/2022) menyampaikan pihaknya telah menyusun dua pilar strategi bisnis, yakni dekarbonisasi bisnis inti dan pembangunan bisnis hijau.
Dannif mengungkapkan Pertamina telah berkomitmen mengalokasikan 14% dari proyeksi belanja modal 2022-2060, atau sekitar US$ 70-80 miliar untuk pengembangan energi bersih, baru, dan terbarukan. Komitmen tersebut sejalan dengan upaya pemanfaatan sumber daya domestik untuk memasok energi domestik menuju pembangunan hijau dan dekarbonisasi.
Dannif menuturkan guna mengembangkan bisnis hijau dan teknologi bersih untuk mendukung transisi energi, Pertamina menggandeng mitra nasional dan global untuk menjajaki kemitraan dalam program dekarbonisasi, bisnis hijau dan mempercepat pertumbuhan EBT untuk mencapai emisi nol bersih.
Pertamina juga akan melakukan komersialisasi hidrogen hijau dan biru serta mengambil peran strategis dalam ekosistem terintegrasi baterai dan penyimpanan energi Indonesia melalui pengembangan industri kendaraan listrik bertenaga baterai dengan bekerja sama dengan beberapa perusahaan milik negara.
Pertamina turut melakukan peningkatan kapasitas kilang untuk menghasilkan bahan bakar hijau. Melalui beberapa proses di kilang hijau, Pertamina menghasilkan bahan bakar yang berkualitas tinggi dan lebih ramah lingkungan yang berasal dari minyak sawit, di antaranya biodiesel, green diesel, green avtur dan green gasoline yang sedang dikembangkan. Β