Inggris - Ratusan pekerja Amazon di Inggris melakukan aksi mogok kerja. Ini pertama kali terjadi sejak raksasa teknologi asal AS itu membuka perwakilannya di Inggris.
Foto Bisnis
Karyawan Amazon Mogok Kerja Tuntut Gaji Naik

Amazon memegang plakat serikat GMB di garis piket saat mereka melakukan pemogokan di luar pusat pemenuhan Amazon di Coventry, Inggris, Rabu (25/1/2023). Getty Images/Christopher Furlong
Aksi pemogokan 24 jam dimulai pada Rabu kemarin, tepat pada satu menit setelah tengah malam. Para pekerja yang mogok kerja akan melakukan aksinya di luar lokasi markas Amazon di Coventry di Inggris sepanjang hari. REUTERS/Henry Nicholls
Pada pukul 6 pagi waktu London, para pekerja digambarkan sedang berkemah di dekat api unggun dan mengibarkan bendera serikat pekerja di luar lokasi Coventry dekat bandara Birmingham, atau yang dikenal sebagai kawasan BHX4. REUTERS/Henry Nicholls
Serikat Pekerja GMB, salah satu serikat kerja besar di Inggris, menjadi beking para pekerja Amazon untuk melakukan aksi mogok kerja. Mereka memperkirakan 300 karyawan dari total 1.000 di pabrik untuk bergabung melakukan pemogokan. REUTERS/Henry Nicholls
Para pekerja berencana untuk mengadakan demonstrasi berskala lebih besar mulai pukul 4 sore sampai jam 8 malam waktu London. Aksi mogok ini terjadi setelah para pekerja tak puas dengan kenaikan gaji sebesar 50 pence per jam, setara dengan kenaikan hanya 5% dan jauh di bawah inflasi. REUTERS/Henry Nicholls
Amazon mengumumkan kenaikan gaji musim panas lalu. Tetapi pekerja gudang mengatakan kenaikan gagal untuk mengimbangi kenaikan biaya hidup. Mereka ingin perusahaan membayar minimal £15 atau sekitar Rp 277.500 per jam (kurs Rp 18.500). Mereka juga menginginkan kondisi kerja yang lebih baik. Pekerja Amazon telah menyuarakan keprihatinan tentang jam kerja yang panjang, tingkat cedera yang tinggi, dan kecepatan kerja yang tak henti-hentinya, serta pemantauan karyawan yang agresif dan ditingkatkan teknologi. Getty Images/Bloomberg/Darren Staples
Seorang juru bicara raksasa teknologi mengatakan staf yang terlibat mogok kerja mewakili hanya sebagian kecil dari 1% dari karyawan di Inggris. Juru bicara itu mengatakan gaji untuk pekerja gudang Amazon di Inggris telah meningkat 29% sejak 2018. Mereka juga mengungkit bantuan dari perusahaan yang pernah diberikan satu kali sebesar £500 yang diberikan kepada staf untuk membantu mengatasi krisis biaya hidup. Jacob King/PA Images/Getty Images