Jakarta - Harga seluruh jenis beras di Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta masih tinggi, Selasa (31/1/2023). Selain itu, stok beras juga berkurang signifikan.
Foto Bisnis
Gawat! Stok Beras di Pasar Cipinang Jakarta Menipis

Sejumlah pekerja mengangkut beras di kawasan Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, Selasa (31/1/2023).
Saat ini harga seluruh jenis beras di Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta tergolong tinggi. Tidak hanya jenis medium, beras premium juga sama.
Selain harga tinggi, stok beras juga berkurang signifikan.
Pada awal Januari 2023, stok beras diΒ Pasar Induk Beras Cipinang berada di angka 25.462 ton.
Kini stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta tinggal tersisa 13.389 ton. Jumlah itu hasil dari pemasukan sebesar 270 ton beras setelah dikurangi 242 ton beras yang keluar pada hari yang sama.
Stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta tinggal tersisa 13.389 ton. Jumlah itu diperkirakan mampu mencukupi stok untuk sekitar 6,5 hari ke depan dengan perkiraan konsumsi beras di DKI Jakarta 2.000 ton per hari.
Namun, jumlah stok harian itu tentu ada penambahan stok rutin setiap hari dan yang keluar di Pasar Induk Cipinang. Selain itu, ada juga stok beras di pedagang pengecer maupun konsumen rumah tangga.
Menurut data Food Station, Senin (30/1/2023), harga beras medium dan beras premium stabil tinggi di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Harga beras medium yaitu IR-64 III misalnya, harganya sekarang Rp 10.350 per kg, dari sebelumnya Rp 9.975 per kg.
Menurut pedagang, saat ini harga beras dari Rp 9.000 menjadi Rp 11.000 per kg. Hal tersebut dikarenakan kelangkaan pasokan beras yang terjadi September 2022.
Kenaikan harga beras bervariasi, antara 30 hingga 50 persen dari harga normal. Seperti beras kualitas premium yang awalnya dijual 10 ribu per kilogram, kini mencapai 12 ribu per kilogram.
Sementara untuk kualitas medium, dari 8 ribu per kilogram, kini naik mencapai 10 ribu per kilogram.
Padahal Bulog telah mendistribusikan tiga ribu ton beras, namun angka tersebut dinilai belum mencukupi kebutuhan beras di Pasar Induk Cipinang. Kelangkaan stok ini juga berdampak pada kenaikan harga beras.
Pedagang sedang memasukkan beras ke dalam karung.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mendorong beras Bulog ke penjualan ritel. Tujuannya agar penyaluran beras medium dalam rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Beras dapat diperluas dan ditingkatkan.
Menurut Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, langkah ini dilakukan untuk meningkatkan pelaksanaan SPHP sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka stabilisasi harga beras di tingkat konsumen.