Sudan - Taksi kuning di ibu kota Sudan, Khartoum, pernah berjaya pada masanya. Perkembangan teknologi dan zaman kini membuat mereka ditinggalkan.
Foto Bisnis
Potret Taksi Kuning Sudan yang Tergerus Zaman

Seorang pengemudi taksi melihat mesin mobilnya saat menunggu penumpang di Stasiun Taksi General Khartoum di Khartoum, Sudan, Minggu (26/2/2023).
Taksi kuning Khartoum pernah menjadi bagian abadi dari warisan kolonialnya. Tapi sekarang pengemudi mereka yang kebanyakan lanjut usia menunggu pelanggan dengan sia-sia.
Mereka mengatakan bahwa mereka tertinggal oleh pesaing yang beriklan menggunakan aplikasi transportasi online yang tidak diatur, dan yang mengendarai mobil baru.
Taksi kuning ibu kota Sudan, diperkenalkan di ibu kota Sudan di bawah pemerintahan Inggris pada tahun 1937 dan terakhir diperbarui sebagai armada pada tahun 1978, menunjukkan tanda-tanda banyak perbaikan, cat mereka terkelupas.
Perjuangan para pengemudi mencerminkan penurunan ekonomi Sudan yang lebih luas, kata mereka, dengan pemerintah tidak mampu membiayai mobil baru karena biaya bahan bakar melonjak.
Seorang pengemudi taksi kuning beristirahat di dalam taksinya sambil menunggu penumpang.
Hadirnya transportasi online membuat taksi kuning yang sempat jaya seakan di ujung tanduk.
Namun masa depan sektor transportasi online pun masih jauh dari terjamin, dengan banyak orang Sudan sekarang memilih untuk meninggalkan angkutan umum sama sekali dan mengandalkan menumpang.