Amerika Serikat - Silicon Valley Bank (SVB) bangkrut dan ditutup sejak hari Jumat. Nasabah ramai-ramai mencoba mengambil kembali dana mereka dari bank tersebut.
Foto Bisnis
Silicon Valley Bank Kolaps, Nasabah Ramai-ramai Tarik Dana

Orang-orang berbaris di luar kantor Silicon Valley Bank, Santa Clara, California, Amerika Serikat, Senin (13/3/2023).
Beberapa hari setelah Silicon Valley Bank mengalami keruntuhan, nasabah mengantre untuk mencoba mengambil kembali dana mereka dari bank tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Silicon Valley Bank (SVB) bangkrut dan ditutup sejak hari Jumat. Bank yang fokus pada pendanaan startup ini jatuh setelah 48 jam mengalami krisis modal.
Kasus yang menimpa SVB merupakan kegagalan terbesar Bank Amerika Serikat (AS) setelah krisis 2008. Di tahun tersebut Washington Mutual Bank juga bangkrut.
Dikutip dari CNN, Senin (13/3/2023), SVB mengalami masalah klasik yaitu Bank Run, atau penarikan dana besar-besaran. Namun ada versi lebih panjang dan rumit yang menyebabkan SVB bangkrut.
Bangkrutnya SVB bermula saat Federal Reserve (The Fed) mulai menaikkan suku bunga setahun lalu untuk menjinakkan inflasi. The Fed bergerak agresif, menyebabkan naiknya biaya pinjaman, hingga melemahkan momentum saham teknologi yang selama ini menguntungkan SVB.
Sementara itu, Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen menyatakan, pemerintah federal tidak akan memberikan bailout bagi investor Silicon Valley Bank. Bailout sendiri merupakan sendiri merupakan istilah yang mengacu pada pemberian bantuan keuangan.