Jakarta - Aprindo memprediksi pertumbuhan kinerja penjualan ritel akan lebih baik pada 2023. Hal ini didukung oleh dihentikannya kebijakan PPKM pada Desember 2022.
Foto Bisnis
Potret Penjualan Ritel yang Diprediksi Membaik Tahun 2023

Sejumlah pembeli tengah memilih barang di Transmart Cempaka Putih, Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menilai pertumbuhan kinerja penjualan ritel akan lebih baik pada 2023. Hal ini didukung oleh dihentikannya kebijakan PPKM pada akhir Desember 2022.
Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey mengatakan, dengan dicabutnya PPKM, maka masyarakat akan lebih leluasa melakukan mobilitas. Dengan begitu, potensi meningkatnya kegiatan konsumsi oleh masyarakat di toko-toko ritel juga sangat terbuka.
Prediksi Roy, pertumbuhan penjualan ritel pada 2023 bisa mencapai kisaran 4% atau sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan sekitar 5,5%. Proyeksi ini lebih tinggi ketimbang perkiraan pertumbuhan penjualan ritel versi Aprindo pada 2022 yang berkisar 3%-3,5%.
Selain dipengaruhi oleh sentimen berakhirnya pandemi dan stabilnya ekonomi nasional, kinerja penjualan ritel pada 2023 juga bakal ditopang oleh faktor dimulainya tahun politik. Diyakini banyak program bantuan sosial yang ditebar kepada masyarakat ketika musim kampanye politik dimulai. Alhasil, permintaan terhadap produk-produk toko ritel juga akan meningkat.
Dia menambahkan, para peritel akan lebih gencar berekspansi menambah gerai ritel baru pada 2023 sejalan dengan berakhirnya pandemi. Penambahan gerai baru tersebut bisa saja dilakukan di daerah-daerah yang belum pernah disambangi para pelaku usaha ritel pada tahun-tahun terdahulu.