Lebak - Permintaan gula semut dari Desa Hariang, Kecamatan Sobang, Lebak, Banten, terus meningkat setiap tahunnya. Permintaan bahkan datang dari pasar internasional.
Foto Bisnis
Gula Semut dari Lebak Tembus Pasar Internasional

Pekerja tengah memproduksi gula semut di Desa Hariang, Kecamatan Sobang, Lebak, Banten, Rabu (29/3).
Bendahara Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mitra Mandala Didik Supriadi mengatakan, gula semut adalah gula aren berbentuk bubuk. Bahan bakunya air nira dari pohon aren.Β
Gula semut Hariang pertama kali diproduksi oleh seorang warga bernama Anwar di tahun 1989. Gula semut semakin diminati baik di Lebak, daerah lain di Indonesia bahkan sampai ke luar negeri.
Didik menjelaskan, negara tujuan ekspor gula semut Hariang seperti Malaysia, Taiwan, Amerika, Jerman, Jepang, Australia, dan Korea Selatan. Tahun ini pihaknya akan mengekspor gula semut ke China.
Gula semut Hariang mempunyai 5 varian rasa. Ada gula aren original, gula aren jahe merah, gula aren jahe kunyit, gula aren cair dan gula aren cetak. Semua dikemas dalam kemasan 250 gram, 500 gram, dan 1-25 kg.Β
Gula semut yang diekspor adalah varian original dalam bentuk kemasan 25 kg. Khusus ke China nanti, KUB akan mengekspor dalam kemasan 12 gram.
Didik mengklaim permintaan gula semut untuk diekspor ke luar negeri meningkat dari 2 tahun lalu. Bahkan banyak perusahaan lain yang sengaja datang ke Desa Hariang mencari pemasok untuk ekspor gula semut dengan merek dagang mereka.
Menurut Didik, tingginya permintaan gula semut ke luar negeri, karena manfaat yang terkandung di gula aren. Gula aren dipercaya mempunyai kadar gula rendah dan bisa menjadi alternatif bagi penderita diabetes.