Jakarta - Saham Tupperware anjlok hingga 50% pada Senin (10/4). Penurunan ini terjadi karena adanya proyeksi kinerja perusahaan yang suram di masa depan.
Foto Bisnis
Tupperware Kritis, Penjualan Anjlok dan Karyawan Terancam PHK

Dikutip dari CNN, produsen wadah makanan favorit ibu-ibu ini memang sedang berupaya untuk bertahan dan menggandeng penasihat keuangan untuk mencari suntikan modal agar bisa tetap bertahan. Getty Images/Justin Sullivan
Saat ini Tupperware disebut tak memiliki cukup dana untuk membiayai operasionalnya jika tak ada modal tambahan. Bahkan perusahaan juga sedang mengkaji pemutusan hubungan kerja (PHK) dan sedang meninjau aset propertinya sebagai cara efisiensi. Getty Images/Justin Sullivan
Pihak New York Stock Exchange juga memperingatkan saham Tupperware bisa dihapus, karena tak mengajukan laporan tahunan wajib. Getty Images/Scott Olson
CEO Tupperware Miguel Fernandez menyebut perusahaannya telah memulai perjalanan sejak lama. Dia sedang berusaha untuk menangani masalah likuiditas perusahaan. Getty Images/Cindy Ord
Perusahaan berusia 77 tahun ini sedang berjuang melawan tekanan dari banyaknya pesaing. Hal ini membuat Tupperware yang dulunya perusahaan yang tenang dan menyasar anak muda menjadi gonjang-ganjing. AFP via Getty Images/NICOLAS MAETERLINCK
Tupperware kini juga mengalami penurunan penjualan yang tajam. Mulai dari produk rumah tangga sampai perusahaan tak mampu membidik konsumen-konsumen muda. AFP via Getty Images/JEAN-FRANCOIS MONIER
Analis Ritel dan Direktur Pelaksana GlobalData Retail, Neil Saunders mengungkapkan kini Tupperware sedang berada di ujung tanduk. Mereka berusaha untuk meningkatkan penjualan. Namun karena aset yang dimiliki tak seberapa, Tupperware kini tak memiliki kapasitas besar untuk mengumpulkan uang. Chris Weeks/Getty Images

















