Kuba - Kuba mengalami krisis kekurangan bensin. Hal itu disebabkan negara-negara yang menyediakan minyak mentah juga menghadapi "situasi energi yang kompleks".
Foto Bisnis
Kuba Dilanda Krisis BBM, Warga Antre Panjang

Orang-orang menunggu bahan bakar di pom bensin di Havana, Jumat (14/4/2023). Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel mengatakan kekurangan bensin yang sedang berlangsung di pulau itu disebabkan oleh negara-negara yang dikontrak untuk memasok bahan bakar yang tidak memenuhi persyaratan mereka karena "situasi energi yang kompleks."
Dalam siaran TV malam hari, Diaz-Canel mengatakan pulau Karibia memiliki kurang dari 400 ton bensin per hari untuk bahan bakar semua aktivitasnya, sedangkan negara tersebut mengkonsumsi antara 500 ton dan 600 ton setiap hari.
Warga yang frustrasi mengantri berjam-jam - terkadang berhari-hari, tidur di mobil mereka - untuk mengisi tangki mereka. Selain pemilik mobil, pengemudi truk, sopir taksi, turis, dan angkutan umum semuanya terkena dampak kekurangan.
Diaz-Canel menggarisbawahi bahwa kelangkaan tersebut merupakan akibat dari "ketidakpatuhan" dari negara pemasok, bukan inefisiensi atau masalah dalam lembaga energi negara tersebut. Venezuela, salah satu sekutu politik Havana, selama beberapa dekade telah memasok minyak ke Kuba dari perusahaan minyak negara PDVSA di bawah perjanjian kerja sama yang ditandatangani pada tahun 2000.
Menurut dokumen PDVSA dan data perusahaan pengapalan, perusahaan Venezuela itu mengirim sekitar 40.000 barel per hari (bpd) pada Januari, meningkat menjadi 52.000 bpd pada Februari dan 76.000 bpd pada Maret.