Pabrik Baterai Mobil Listrik China Diprotes Warga Hungaria

Residents gather in Debrecen, Hungary, during a demonstration against a factory that will produce batteries for electric vehicles built by a China-based company on Tuesday, May 23, 2023. Residents, environmentalists and opposition politicians are worried that a sprawling battery factory will exacerbate existing environmental problems and use up the country's precious water supplies. (AP Photo/Denes Erdos)

Pembangunan pabrik baterai untuk kendaraan listrik yang dibangun oleh Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) yang berbasis di China sedang berlangsung di Debrecen, Hungaria, Selasa(23/5/2023). Pabrik senilai 7,3 miliar euro ($7,9 miliar), seluas hampir 550 hektar itu akan menjadi salah satu investasi asing terbesar Hungaria.

Pemerintah berharap hal tersebut akan menjadikan negara Eropa Tengah itu sebagai pusat global manufaktur baterai lithium-ion di era di mana pemerintah semakin berusaha membatasi emisi gas rumah kaca dengan beralih ke mobil listrik.

Tetapi penduduk, pecinta lingkungan, dan politisi oposisi khawatir bahwa pabrik yang luas itu – yang dibangun oleh Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) yang berbasis di China – akan memperburuk masalah lingkungan yang ada, menghantam pasokan air yang berharga di negara itu, dan semakin merusak ekonominya ke China.

Warga khawatir air dalam jumlah besar yang dialihkan ke pabrik untuk peralatan pendingin akan mengancam pasokan air mereka, dan bahan kimia dari pabrik dapat meresap ke dalam tanah dan air, merusak sumber daya alam di kawasan itu. Kekeringan yang didorong oleh perubahan iklim dan rekor gelombang panas di daerah tersebut telah memperparah penggunaan air yang banyak oleh pertanian dan menipisnya air tanah, yang mengakibatkan hasil panen yang menghancurkan.

Pabrik baterai 100 GWh CATL di Debrecen, yang diperkirakan akan menciptakan sekitar 9.000 pekerjaan, adalah yang terbesar dari sejumlah pabrik baterai EV yang bermunculan di seluruh negeri, bagian dari strategi pemerintah untuk melayani produsen mobil asing yang hadir di Hongaria - seperti pembuat mobil Jerman Audi, BMW, dan Mercedes-Benz — saat mereka bertransisi ke kendaraan bertenaga baterai.