Jakarta - Masih ingat dengan proyek pembangunan fasilitas Jalan Layang Non Tol (JLNT) di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara? Proyek masa Ahok itu kini mangkrak.
Foto Bisnis
Potret 'Horor' Proyek Ahok yang Mangkrak di Pluit

Fasilitas ini terletak tepat di sebelah Jalan Pluit Barat Raya di sisi timur, Kali Duri di sisi barat, dan Jalan Jembatan Nurani di sisi utara. Panjang jalan layang itu sekitar 10,1 kilometer dengan lebar 10-11 meter.
Proyek ini sendiri pertama kali dibangun pada 2015 lalu saat DKI Jakarta masih dipimpin oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Proyek ini awalnya dibangun untuk menghubungkan Jalan Pluit City menuju Tol Bandara Soekarno Hatta dan Tol Tanjung Priok. Saat itu, Ahok sempat mengklaim pembangunan JLNT ini menggunakan anggaran dari CSR milik salah satu perusahaan pengembang swasta. Namun belum diketahui perusahaan yang dimaksud.
Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, Senin (29/5/2023), sisi utara jalan layang ini yang berhubungan langsung dengan JL. Pluit Barat Raya telah ditutup dengan tumpukan tanah dan beton pembatas jalan. Banyak rerumputan dan tumbuhan merambat menyelimutinya. Kemudian di penghubung jalan layang ini nampak belum dibeton, dan hanya ada batu-batu kerikil dan sisa-sisa rerumputan di bahu jalan.
Menyusuri JLNT Pluit, sepanjang jalurnya terdapat banyak retakan dan batu kerikil berhamburan. Dalam jarak beberapa meter, nampak beberapa tumpukan batu yang dibiarkan begitu saja.
Kemudian bahu-bahu jalan ini juga sudah dibangun pembatas jalan dengan tinggi kurang lebih 1,5 meter, namun sesekali terlihat ada celah di pembatas jalan ini. Terdapat sisa tiang-tiang lampu jalan sekitar setiap 20 meter.
Nampak juga kondisi sambungan jalan pada proyek JLNT era Ahok ini memiliki celah sedikit terbuka yang dibiarkan begitu saja. Rangka-rangka besi dan sisa-sisa kayu terlihat di celah tersebut.