Marak Penjualan Online to Offline Store di Indonesia

Fenomena belanja online kini seakan menjadi budaya yang populer di Indonesia imbas pandemi. Kini strategi penjualan online to offline (O2O) digaungkan oleh Torch.

Sistem O2O ini menjadi cara yang diadaptasi oleh Torch untuk memberikan kemudahan kepada konsumennya. Sehingga konsumen Torch atau yang biasa disebut Sobat Torch bisa memesan produk secara online dan mengambil produknya langsung di offline store.

Fenomena ini menjadi salah satu hal yang dikhawatirkan oleh toko offline yang sudah eksis bahkan sebelum toko online menjadi populer. Namun perubahan dan pergerakan budaya yang dinamis di masyarakat, membuat para pekerjanya harus lebih kreatif untuk dapat mengikuti perubahan tersebut. Salah satunya dengan sistem O2O (online to offline).

Yups, kita bisa berbelanja online tapi mengambil barang langsung ke store ataupun sebaliknya. Kita bisa berbelanja offline dan melihat langsung barang di toko tapi transaksi secara online.

Sebagai informasi, sebanyak 178,9 juta penduduk Indonesia memilih untuk berbelanja secara online (menurut laporan terbaru dari firma riset We Are Social) disepanjang tahun 2022 hingga awal tahun 2023. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 12,8% dari tahun sebelumnya. Terlebih, masyarakat Indonesia disajikan beragam aplikasi belanja online yang memudahkan untuk mendapatkan kebutuhannya tanpa perlu pergi kemana-mana.

Selain itu, konsumen bisa berbelanja secara online untuk dikirimkan ke alamat tertentu dengan pengiriman lokal sehingga produk sampai lebih cepat. Lalu konsumen juga bisa berbelanja di offline store dan dikirimkan ke alamat tertentu.

Sistem O2O menjadi salah satu upaya Torch untuk mengikuti perkembangan budaya masyarakat. Tetapi tidak berhenti di sistem O2O (online to offline), Torch pun mengembangkan fitur lainnya untuk hadir di offline storenya. Di dalam offline store Torch, tersedia ruang khusus bagi banyak talent yang hobi untuk berbicara dan tampil percaya diri di depan kamera.