Jakarta - Harga beras di Tanah Air terus mengalami kenaikan. Lihat yuk proses bongkar muat beras di pasar beras Cipinang, Jakarta.
Foto Bisnis
Melihat Proses Bongkar Muat Beras yang Harganya Lagi Meroket
Sejumlah pekerja membongkar muat beras di pasar beras Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (13/9/2023). Â
Harga beras di Tanah Air terus mengalami kenaikan. Â
Kondisi ini terlihat dari tingginya rata-rata harga beras nasional menurut data Panel Harga Pangan milik Badan Pangan Nasional. Â
Berdasarkan data tersebut, rata-rata harga beras medium secara nasional sudah di angka Rp 13.950 per kilogram (kg) padahal harga eceran tertinggi (HET) beras jenis itu Rp 10.900 per kg. Â
Kemudian harga rata-rata beras premium sudah di angka Rp 14.390 per kg di atas HET Rp 13.900 per kg. Â
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah mengungkap penyebab harga beras naik. Menurutnya kenaikan ini terjadi karena harga di negara lain juga mengalami kenaikan dan ikut mengerek harga beras dalam negeri. Menurutnya kondisi ini diperburuk dengan adanya sejumlah negara yang menghentikan ekspor beras seperti India yang selama ini merupakan negara pengekspor beras terbesar. Â
Sementara Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini pernah menyampaikan beberapa penyebab harga beras bisa naik. Salah satunya karena adanya kenaikan harga gabah di tingkat petani. Selain itu, menurutnya jumlah produksi beras berkurang lantaran masa panen sudah berakhir pada Juli 2023 lalu. Hal-hal inilah yang dirasa menjadi penyebab harga beras kian naik. Â

Dari 1.837 transaksi penjualan gabah di 27 provinsi selama Agustus 2023, tercatat transaksi GKP 58,52%, GKG 26,57% dan gabah luar kualitas 14,92%. Rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp 5.833 per kg atau naik 3,62% dan di tingkat penggilingan Rp 5.979 per kg atau naik 3,74% dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya. Kemudian rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp 6.760 per kg atau naik 5,82% dan di tingkat penggilingan Rp 6.868 per kg atau naik 5,57%. Lalu harga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp 5.712 per kg atau naik 5,30% dan di tingkat penggilingan Rp 5.829 per kg atau naik 4,66%. Â