Jakarta - Bakal capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, hadir dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia. Dalam acara itu Anies berbicara sejumlah topik ekonomi di RI.
Foto Bisnis
Potret Anies Bicara Pengangguran-Ketimpangan di Sarasehan 100 Ekonom

Bakal capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, hadir dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Sarasehan 100 Ekonom Indonesia dibuka dengan tema "Akselerasi Menuju Ekonomi Indonesia Yang Hijau, Inklusif, dan Unggul".
Dalam acara ini, Anies Baswedan berbicara sejumlah topik mengenai ekonomi Indonesia.
Bakal capres Koalisi Perubahan tersebut menyatakan ketimpangan adalah persoalan yang paling penting saat ini yang harus dibereskan. Untuk itu, pihaknya memiliki visi agar masyarakat menuju kemakmuran.
Menurut Anies, visi Indonesia 2045 bukan semata-mata tentang berapa gross domestic product (GDP) per kapita. Melainkan memastikan kemakmuran dirasakan seluruh penduduk Indonesia.
Anies menyebut saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia belum berhasil dalam menyelesaikan pengangguran dan ketimpangan. Untuk itu, membereskan masalah kemakmuran dianggap penting.
Selain itu Anies Baswedan ditanya apakah program Prakerja besutan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan dilanjutkan jika nanti terpilih. Anies mengatakan pada prinsipnya program Prakerja bukan dilanjutkan atau tidak. Ia memahami bahwa siapapun pemimpinnya, rakyat membutuhkan suatu program yang memberikan manfaat.
Anies Baswedan juga mengkritik investasi yang deras masuk ke sektor pertambangan di Indonesia. Meningkatnya investasi dan perkembangan di sektor pertambangan itu dinilai tidak mampu mendongkrak penyerapan tenaga kerja.
Anies mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak setara dengan lapangan kerja yang tercipta. Ia menyoroti meningkatnya investasi di sektor pertambangan, tetapi tidak diikuti dengan penyerapan tenaga kerja.