Mantan Dosen Ini Memilih jadi Petani Melon, Omzetnya Puluhan Juta

Jelajah Desa BRILian

Mantan Dosen Ini Memilih jadi Petani Melon, Omzetnya Puluhan Juta

Tripa Ramadhan - detikFinance
Kamis, 16 Nov 2023 17:35 WIB

Purbalingga - Jatuh cinta dengan dunia pertanian, pria yang dulunya dosen akuntansi di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ini memilih menjadi petani. Ini sosoknya.

Jatuh cinta dengan dunia pertanian, pria yang dulunya dosen akuntansi di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ini memilih menjadi petani. Ini sosoknya.

Bertani kerap dipandang sebagai pekerjaan yang tak menghasilkan atau bahkan masih dianggap pekerjaan kelas bawah. Namun, stigma tersebut nampaknya tak berlaku bagi petani milenial di Desa Karangpucung Kecamatan Kertanegara, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Adalah Tri Bowo Pangestika, pria yang dulunya dosen akuntansi di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ini pun memilih banting setir menjadi petani karena kecintaannya dengan dunia pertanian.

Jatuh cinta dengan dunia pertanian, pria yang dulunya dosen akuntansi di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ini memilih menjadi petani. Ini sosoknya.

Berawal dari keisengan membantu petani di sekitar rumah orang tuanya, lambat laun ia mengaku menemukan kenyamanan saat bertani. Berbeda dengan petani setempat, Bowo memilih membudidayakan melon menggunakan metode hidroponik Nutrient Film Technique (NFT). Dengan metode ini, ia dapat menyesuaikan nutrisi, suhu, dan lainnya untuk menghasilkan melon yang berkualitas.  

Jatuh cinta dengan dunia pertanian, pria yang dulunya dosen akuntansi di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ini memilih menjadi petani. Ini sosoknya.

Menariknya lagi, Bowo juga menggaet para anak-anak muda di desanya untuk belajar bertani melon hidroponik. Menurutnya, saat ini petani muda sudah jarang ditemukan di desanya. Padahal, Desa Karangpucung sangat potensial dengan pertanian.  

Jatuh cinta dengan dunia pertanian, pria yang dulunya dosen akuntansi di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ini memilih menjadi petani. Ini sosoknya.

Dalam proses bertani melon hidroponik, Bowo juga berkali-kali melakukan trial dan error, yang tentunya membutuhkan biaya. Untungnya, ia terbantu dengan pinjaman KUR dari BRI. Meski banyak rintangan, namun perjuangan Bowo kini membuahkan hasil. Pertanian melon hidroponik miliknya kini telah banyak dikenal masyarakat luas, bahkan hingga ke luar Pulau Jawa. Banyak orang berkunjung untuk melakukan studi banding atau bahkan studi tur.  

Jatuh cinta dengan dunia pertanian, pria yang dulunya dosen akuntansi di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ini memilih menjadi petani. Ini sosoknya.

Bukan cuma itu, Bowo juga mampu meraup omzet yang fantastis. Mengingat dalam satu kali panen, ia bisa meraup hingga puluhan juta dari satu greenhouse. Adapun saat ini, kelompok klaster melon di bawah naungannya telah memiliki 4 greenhouse. Bowo menjelaskan, satu greenhouse kapasitasnya 700 tanaman, katakanlah 10 persen (hasil panen) tidak masuk grade bagus. Kalau dikalikan satu pohon satu buah, rata-rata beratnya di 1,5-2 kg biasanya di kisaran 1 ton sekali panen. Kita jual per kilo Rp 35 ribu, jadi kalau penghasilan kotornya sekitar Rp 35 juta per 2 bulan sekali.

Jatuh cinta dengan dunia pertanian, pria yang dulunya dosen akuntansi di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ini memilih menjadi petani. Ini sosoknya.

detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah Desa BRILiaN yang mengulas potensi dan inovasi desa di Indonesia baik dari segi perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata serta dampaknya terhadap masyarakat lokal maupun nasional. Untuk mengetahui informasi program Desa BRILiaN lebih lanjut, ikuti terus informasinya hanya di jelajahdesabrilian.detik.com!  

Mantan Dosen Ini Memilih jadi Petani Melon, Omzetnya Puluhan Juta
Mantan Dosen Ini Memilih jadi Petani Melon, Omzetnya Puluhan Juta
Mantan Dosen Ini Memilih jadi Petani Melon, Omzetnya Puluhan Juta
Mantan Dosen Ini Memilih jadi Petani Melon, Omzetnya Puluhan Juta
Mantan Dosen Ini Memilih jadi Petani Melon, Omzetnya Puluhan Juta
Mantan Dosen Ini Memilih jadi Petani Melon, Omzetnya Puluhan Juta
Hide Ads