Amerika Serikat - Karyawan dari ratusan gerai Starbucks di Amerika Serikat (AS) melakukan mogok kerja. Aksi protes ini untuk menuntut kenaikan gaji dan penambahan karyawan.
Foto Bisnis
Begini Potret Pegawai Starbucks AS Ramai-ramai Mogok Kerja

Pemogokan ini terjadi pada acara Red Cup Day, di mana Starbucks membagikan tumbler bertema liburan berwarna merah secara gratis kepada pelanggan saat bertransaksi, Kamis (16/11/2023) waktu setempat.
Manajemen Starbucks mengatakan gerai-gerainya di AS tetap buka dan melayani pelanggan di tengah aksi mogok kerja karyawannya. Â
Sekitar belasan karyawan melakukan mogok kerja di depan gerai sembari meneriakkan, "Tidak ada kontrak, tidak ada kopi". Di sisi lain, gerai kopi tersebut terus dipenuhi oleh pelanggan dari mahasiswa dan staf kampus yang datang memesan. Â
Salah satu barista di gerai Astor Place, Mary Boca (22) menuntut kenaikan gaji dan lebih banyak staf di Starbucks. Boca mengaku di gerai tersebut tidak diperbolehkan pelanggan memberi tip. Alhasil, dia tidak mendapat tambahan US$ 100 atau Rp 1,54 juta. Edwin Palma Solis (24), salah satu karyawan di gerai tersebut mengatakan aturan tersebut telah menjadi faktor beberapa calon karyawan mengurungkan lamarannya. Â
Sementara itu, manajemen Starbucks mengumumkan bakal menaikkan gaji per jam 3% mulai 2024. Hal tersebut dikritik oleh para karyawan dan menyebut Starbucks sebagai 'tuli nada'. Â