Minahasa Utara - Petani kopra Desa Palaes, Minahasa Utara, Sulut, masih memakai cara tradisional untuk mengangkut kelapa. Mereka menggunakan gerobak sapi sebagai kendaraannya.
Jelajah Desa BRILian
Tradisional, Petani Kopra Angkut Kelapa Pakai Gerobak Sapi

Sapi umumnya menjadi hewan ternak untuk diambil daging atau susunya. Namun di Desa Palaes, Likupang Barat, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, sapi dimanfaatkan sebagai moda transportasi untuk mendukung pengolahan dari usaha kopra. Â
Sapi-sapi ini dipelihara warga setempat untuk menjadi alat angkut hasil perkebunan yang umumnya dikenal sebagai 'roda sapi'.
Bukan tanpa alasan, cara tradisional ini dipilih oleh para petani dan pelaku usaha kopra mengingat kontur tanah perkebunan yang tidak rata. Bahkan cenderung naik turun dan berliku. Â
Nikson merupakan salah satu pelaku usaha kopra yang kini sudah memiliki kebun dengan 1.000 pohon kelapa. Â
Ia mengaku masih menggunakan cara-cara tradisional dalam mengelola usahanya, mulai dari memanjat pohon satu-satu untuk mengambil kelapa matang, mengumpulkan kelapa dan mengangkutnya di 'roda sapi'.
Gerobak sapi ini nantinya akan mengangkut hasil panen kelapa menuju tempat pembakaran. Kelapa yang telah dilepaskan sabut kulitnya ini kemudian dibakar/diasap untuk mengeringkan daging menggunakan teknik smoke drying system. Â
Meski masih menggunakan cara tradisional, kopra merupakan salah satu usaha yang membuat Nikson bisa mendulang cuan sampai Rp 30-an juta dalam waktu tiga bulan. Â
Sebagai informasi, detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah Desa BRILian yang mengulas potensi dan inovasi desa di Indonesia baik dari segi perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata serta dampaknya terhadap masyarakat lokal maupun nasional. Untuk mengetahui informasi program Desa BRILian lebih lanjut, ikuti terus informasinya hanya di jelajahdesaBRILiaN.detik.com! Â