Kolaka - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) berharap PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) menjadi pionir ekosistem Electric Vehicle (EV) Battery.
Foto Bisnis
CNI Diharapkan jadi Pionir Ekosistem EV Battery di Indonesia
Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM, Yose Rizal melakukan monitoring pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) CNI Group di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra). PT CNI senantiasa berkomunikasi dengan pihak ESDM jika terjadi kendala berkaitan dengan perizinan dan segala macamnya.
Sebagai Obyek Vital Nasional (OVN) dan Proyek Strategi Nasional (PSN), PT CNI merupakan salah satu Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mendapat perhatian besar dari Kementerian ESDM. Apalagi, hilirisasi yang dicanangkan Presiden RI, banyak melibatkan pengusaha dalam negeri sebagai tuan rumah di negeri sendiri. Fasilitas smelter PT CNI sudah tiba di Wolo, dan terpasang. Selanjutnya akan dilakukan pemasangan berkelanjutan dan soap dioperasikan.

Adapun smelter PT CNI menggunakan 2 teknologi utama, yakni teknologi Rectangular Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dengan kapasitas 4×72 MVA, terdiri dari 4 Iajur produksi untuk mengolah bijih Nikel Saprolite yang ditargetkan rampung 2024 dan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) untuk mengolah bijih Nikel Limonite (Bijih Nikel kadar lebih rendah) untuk menghasil baterai kendaraan listrik yang ditargetkan rampung 2026.