Penampakan Harta Karun Ghana yang Dijarah Inggris 150 Tahun Lalu

Foto Bisnis

Penampakan Harta Karun Ghana yang Dijarah Inggris 150 Tahun Lalu

REUTERS/Francis Kokoroko - detikFinance
Jumat, 03 Mei 2024 18:30 WIB

Ghana - Inggris mengirim kembali artefak emas dan perak yang dijarah dari Ghana pada abad ke-19. Harta karun itu ditampilkan di Istana Manhyia.

Asantehene Otumfuo Nana Osei Tutu II, attends the first-time public exhibition of looted artefacts returned by British and American museums at the Manhyia Palace in Kumasi, Ghana, May 1, 2024. REUTERS/Francis Kokoroko

Artefak jarahan dipamerkan ke publik untuk pertama kalinya di Istana Manhyia di Kumasi, Ghana, Rabu (1/5/2024).

Asantehene Otumfuo Nana Osei Tutu II, attends the first-time public exhibition of looted artefacts returned by British and American museums at the Manhyia Palace in Kumasi, Ghana, May 1, 2024. REUTERS/Francis Kokoroko

Inggris telah mengembalikan 32 artefak emas dan perak yang dicuri dari Kerajaan Asante setelah lebih dari 150 tahun. Kerajaan tersebut kini disebut Ghana, tetapi Inggris mengembalikannya dengan sistem pinjaman enam tahun.

Asantehene Otumfuo Nana Osei Tutu II, attends the first-time public exhibition of looted artefacts returned by British and American museums at the Manhyia Palace in Kumasi, Ghana, May 1, 2024. REUTERS/Francis Kokoroko

Ivor Agyeman-Duah, kepala perundingan, mengkonfirmasi pengembalian barang-barang tersebut, dan mengatakan barang-barang tersebut diberikan ke istana dengan status pinjaman.

Asantehene Otumfuo Nana Osei Tutu II, attends the first-time public exhibition of looted artefacts returned by British and American museums at the Manhyia Palace in Kumasi, Ghana, May 1, 2024. REUTERS/Francis Kokoroko

Melansir Al Jazeera, artefak tersebut terdiri dari 15 item dari British Museum dan 17 item dari Victoria and Albert Museum (V&A). Barang-barang tersebut dijarah dari istana raja Asante selama bentrokan yang bergejolak pada abad ke-19 antara Inggris dan orang Asante.

Asantehene Otumfuo Nana Osei Tutu II, attends the first-time public exhibition of looted artefacts returned by British and American museums at the Manhyia Palace in Kumasi, Ghana, May 1, 2024. REUTERS/Francis Kokoroko

Pihak berwenang Ghana selama bertahun-tahun telah mencoba untuk mendapatkan kembali harta emas yang dijarah oleh tentara Inggris dari kerajaan Asante, yang juga dikenal sebagai Ashanti.

Asantehene Otumfuo Nana Osei Tutu II, attends the first-time public exhibition of looted artefacts returned by British and American museums at the Manhyia Palace in Kumasi, Ghana, May 1, 2024. REUTERS/Francis Kokoroko

Perjanjian tersebut menampilkan relik-relik, termasuk regalia emas dan perak yang terkait dengan Istana Kerajaan Asante, yang dipamerkan di Museum Istana Manhyia di Kumasi, ibu kota wilayah Ashanti, sebagai bagian dari perayaan setahun untuk menghormati ulang tahun perak raja.

Penampakan Harta Karun Ghana yang Dijarah Inggris 150 Tahun Lalu
Penampakan Harta Karun Ghana yang Dijarah Inggris 150 Tahun Lalu
Penampakan Harta Karun Ghana yang Dijarah Inggris 150 Tahun Lalu
Penampakan Harta Karun Ghana yang Dijarah Inggris 150 Tahun Lalu
Penampakan Harta Karun Ghana yang Dijarah Inggris 150 Tahun Lalu
Penampakan Harta Karun Ghana yang Dijarah Inggris 150 Tahun Lalu
Hide Ads