Pakistan - Ribuan warga Pakistan memprotes harga listrik yang semakin meroket. Para demonstran menduduki jalan hingga memblokir jalan dengan kontainer.
Foto Bisnis
Protes Tagihan Listrik Meroket, Jalan di Pakistan Diblokir Kontainer

Petugas polisi menjaga jalan yang diblokir oleh kontainer dan truk di Quetta, Pakistan, Senin (29/7/2024). (AP Photo/Arshad Butt) Â
3.000 pendukung partai Islamis besar melanjutkan aksi duduk di jalan sebagai bentuk protes atas tagihan listrik yang meroket. Mereka menuntut agar pemerintah mencabut pajak listrik untuk mengimbangi kenaikan harga yang mereka sebut tak masuk akal. (AP Photo/W.K. Yousafzai) Â
Sambil mengibarkan bendera putih, biru, dan hijau dari partai Islam Jamaat-e-Islami, para pengunjuk rasa meneriakkan: "Kenaikan tagihan listrik yang kejam ini tidak dapat diterima." (AP Photo/W.K. Yousafzai) Â
Para demonstran juga menutup jalan dengan kontainer dan truk. (AP Photo/Arshad Butt) Â
Pemerintah telah bertemu dengan para pemimpin protes, tetapi tidak memberikan indikasi bahwa mereka mempertimbangkan untuk menerima tuntutan para pengunjuk rasa. (AP Photo/Arshad Butt) Â
Pemerintah menaikkan harga listrik sebesar 26% selama tahun fiskal terakhir, yang berakhir pada tanggal 30 Juni, sebelum menaikkan lagi sebesar 20% pada tanggal 13 Juli. Para pejabat mengatakan bahwa kenaikan tersebut diperlukan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Dana Moneter Internasional untuk kesepakatan pinjaman sebesar $7 miliar yang dibuat awal bulan ini. (AP Photo/W.K. Yousafzai) Â
Pemerintah juga telah menambahkan sejumlah pajak yang membingungkan di atas harga dasar, sehingga tagihan listrik meningkat lebih dari dua kali lipat bagi sebagian warga Pakistan. (AP Photo/W.K. Yousafzai) Â
Ekonom Pakistan Ashfaque Hasan mengatakan faktor lain yang menyebabkan mahalnya listrik adalah kesepakatan yang dibuat pemerintah pada tahun 1990-an untuk membeli listrik dari perusahaan swasta dengan harga tinggi. (AP Photo/W.K. Yousafzai) Â