Jakarta - Pengembangan benih bioteknologi diperlukan untuk menggenjot hasil panen. Dengan begitu hasil produksi tani bisa maksimal meski di lahan terbatas.
Foto Bisnis
Pertanian Modern Upaya Menggenjot Produksi Panen

Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) Kementerian Pertanian Leli Nuryati (kiri) bersama Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Bapanas Yusra Egayanti (kedua kiri), Asisten Deputi Prasarana dan Sarana Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Ismariny (kedua kanan), dan Kepala Pusat Pengujian Standardisasi Instrumen Perkebunan Kuntoro Boga Andri (kanan) menyampaikan paparannya dalam Sarasehan “Pertanian Berkelanjutan dan Adopsi Teknologi Modern” di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (31/7/2024)
Melalui sarasehan tersebut para stakeholders sepakat perlunya pengembangan dan komersialisasi benih bioteknologi di pasar yang memungkinkan petani menekan potensi kehilangan hasil hingga 10 persen, artinya bisa meningkatkan produksi panen yang signifikan di lahan tani yang terbatas.
Kondisi pertanian di Indonesia tengah menghadapi tantangan tak mudah. Kesuburan tanah menurun, produksi stagnan dan mayoritas petani sudah berusia tua. Untuk mengatasi masalah ini, dibutuhkan terobosan. Salah satunya, mempertimbangkan pemanfaatan bioteknologi.