Jakarta - Festival Ekonomi Keuangan Digital jadi wujud nyata sinergi pemerintah dan industri sistem pembayaran guna mempercepat ekosistem digitalisasi di Indonesia.
Foto Bisnis
Penguatan Ekosistem Pembayaran Digital di Daerah

Akselerasi, kolaborasi dan berbagai inovasi transformasi digital terus dilakukan guna memajukan perkembangan ekonomi kerakyatan dan pertumbuhan yang inklusif di seluruh daerah Indonesia.
Salah satunya Artajasa yang terus memperkuat ekosistem sistem pembayaran sebagai bentuk dukungan perusahaan enabler pembayaran nontunai terintegrasi terdepan di Indonesia. Kehadirannya memberikan layanan optimal bagi berbagai institusi, pelanggan, dan masyarakat melalui berbagai solusi layanan sistem pembayaran yang terintegrasi.
Artajasa juga menyediakan Layanan Pembayaran, Layanan Penyelesaian dan Layanan Terkelola untuk banyak industri, mulai dari layanan telekomunikasi, multifinance, asuransi, layanan publik, energi, pendidikan, transportasi, uang elektronik, kartu kredit, e-commerce, donasi dan sebagainya.
Transformasi digital perlu terus diperkuat guna mengakselerasi pertumbuhan berbagai sektor ekonomi, termasuk UMKM. Digitalisasi pada proses produksi, pemasaran, serta pembayaran akan mendorong kemajuan UMKM di tingkat domestik dan global. Dalam hal ini, transformasi digital harus dilakukan secara inklusif, berkeadilan, sehingga seluruh lapisan masyarakat memperoleh akses dan kesempatan yang sama yang juga didukung dengan aspek pelindungan konsumen.
Direktur Utama PT Artajasa Pembayaran Elektronis, Armand Hermawan didampingi Direktur PT Bank Perkreditan Rakyat Universal Ronny Loen, Komisaris PT Bank Perkreditan Rakyat Universal, Reyhan Y Satyahadi berbincang usai penandatangan kerjasama untuk layanan Mobile Banking dan Outsource Switching di Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2024 di Jakarta Convention Center.
Di tengah ketidakpastian ekonomi dunia kita harus mampu memanfaatkan semua instrumen dan mengoptimalkan semua peluang untuk terus tumbuh. Pada 2030 diproyeksikan ekonomi digital akan tumbuh 4 kali lipat menjadi Rp.5.800 triliun, pembayaran digital akan tumbuh 2,5 kali lipat menjadi Rp.12.300 triliun, dan puncak bonus demografi gen Y, Z, dan Alpha yang akan mencapai usia produktif sebanyak 68%.