Jakarta - Pemerintah mencatat luas lahan pertanian di Indonesia hilang sekitar 100 ribu hektare per tahun. Akibatnya jumlah petani gurem pun meledak.
Foto Bisnis
Lahan Berubah Fungsi, Jumlah Petani Gurem Meledak

Petani menyiram lahan pertanian sayur di Poris Plawad, Kota Tangerang, Banten, Rabu (21/8/2024). Petani gurem adalah mereka yang memiliki luas lahan pertanian kurang dari 0,5 hektare. Â
Pemerintah mencatat luas lahan pertanian di Indonesia hilang sekitar 100 ribu hektare per tahun. Akibatnya jumlah petani gurem pun meledak, dan ketahanan pangan RI terancam. Â
Pada 2014 luas lahan pertanian di seluruh Indonesia masih sebanyak 8,11 juta hektare. Namun, jumlah itu menyusut menjadi 7,11 juta hektare pada 2018. Jumlah itu hanya meningkat sedikit pada 2019 menjadi 7,46 juta hektare. Â
Berkurangnya lahan pertanian di Indonesia ini terkonfirmasi dengan meledaknya jumlah petani gurem. Sensus pertanian yang dilakukan Badan Pusat Statistik mencatat jumlah petani gurem meningkat 21% dalam 10 tahun terakhir. Â
Provinsi Jawa Timur mencatat jumlah tertinggi dengan 4,55 juta petani gurem, diikuti oleh Jawa Tengah dan Jawa Barat yang masing-masing memiliki 3,53 juta dan 2,62 juta petani gurem. Tingginya jumlah petani gurem ini menunjukkan bahwa banyak petani di Indonesia masih berjuang dengan keterbatasan lahan, yang berdampak langsung pada produktivitas dan kesejahteraan mereka. Â
Data BPS tahun 2021 menyebut alih fungsi lahan sawah nasional bervariasi antara 60.000-80.000 hektar hektar per tahun. Jika indeks panen padi yang beralih fungsi antara 2,5-3% dengan produktivitas rata-rata 6 ton Gabah Kering Giling atau GKG/hektare, maka dalam lima tahun lahan sawah yang beralih fungsi antara 300.000-400.000 hektar dengan kehilangan hasil padi mencapai 1,8 juta ton-2.4 juta ton GKG. Â