Singapura - Sebuah arena pacuan kuda di Singapura yang telah berdiri selama lebih dari 180 tahun terpaksa ditutup. Arena ini nantinya akan dibangun perumahan.
Foto Bisnis
Arena Pacuan Kuda Legendaris Singapura Bakal Ditutup untuk Bangun Perumahan

Kuda berpacu di lintasan balap dengan blok-blok apartemen perumahan umum yang tinggi terlihat di latar belakang, di Singapore Turf Club di Kranji, Singapura. Â
Sebuah arena pacuan kuda di Singapura yang telah berdiri selama lebih dari 180 tahun terpaksa ditutup setelah penyelenggaraan balapan terakhir Singapore Turf Club. Â
Di bawah langit mendung, kotak-kotak VIP ber-AC penuh dengan penggemar, sosialita, dan ekspatriat; sementara lapangan dan aula taruhan di bawahnya sebagian besar menampung para penjudi pacuan kuda generasi tua. Matahari bersinar untuk balapan terakhir, Grand Singapore Gold Cup terakhir. Â
Lokasi seluas lebih dari 120 hektar (300 are) akan dibuldozer untuk rumah-rumah publik dan pribadi baru karena negara yang lebih kecil dari Kota New York ini mencoba menampung populasi yang terus bertambah yang melampaui enam juta tahun ini. Â
Pemerintah telah mengatakan bahwa hal ini diperlukan untuk memastikan "ada cukup lahan untuk generasi mendatang." Setelah beberapa pekerjaan persiapan, situs tersebut harus dikembalikan pada awal 2027. Â
Meskipun keputusan untuk mengakhiri pacuan kuda di kota tersebut mengejutkan komunitas berkuda dan pelatihan saat diumumkan tahun lalu, olahraga tersebut sebenarnya sudah mengalami penurunan. Â
Jumlah penonton turun dari rata-rata 11.000 pada hari perlombaan tahun 2010 menjadi sekitar 6.000 pada tahun 2019, sebelum Covid memangkas jumlah penonton hingga lebih dari setengahnya. Pada hari Sabtu, sekitar 10.000 orang hadir â sepertiga dari kapasitas stadion. Â
Pacuan kuda di pulau tersebut selalu harus berjuang dengan kebutuhan akan lahan. Singapore Sporting Club, yang didirikan oleh pedagang Skotlandia William Henry Macleod Read, mengadakan kompetisi pertamanya di Farrer Road, di utara pusat kota, pada 1843, saat negara tersebut masih menjadi koloni Inggris. Peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang sangat penting sehingga ditetapkan sebagai hari libur umum. Â