Bogor - Lusinan ikan hias menyambut di lorong pasar Parung. Warna yang atraktif dan mempesona menarik pemburu ikan hias. Diklaim terbesar di Asia Tenggara.
Picture Story
Geliat Pasar Ikan Hias yang Tak Pernah Sepi

Suasana Pasar Ikan Hias Parung di Bogor, Jawa Barat.
Pasar Ikan Hias Parung tak jauh dari Jakarta, sekitar 25 km, cukup ditempuh sekitar satu jam perjalanan tanpa macet. Ramai tiap Senin dan Kamis untuk para pedagang dan Sabtu untuk para penghobi.
Sejumlah ikan hias yang populer ada di sini. Sebut saja ikan koi, mas koki, arwana, memphis sampai ikan cupang.
Warna ikan yang atraktif dan mempesona menarik pemburu ikan hias dari mana saja.
Semua jenis ikan hias ini bisa diperoleh dengan harga merakyat sampai harga sultan. Dari Rp 5 ribu hingga Rp 25 juta/ekor.
Dari sudut pandang pembeli, mereka biasanya berkunjung ke Pasar Ikan Hias Parung untuk sekedar mencuci mata.
Cukup dengan membayar tarif parkir sepeda motor Rp 3 ribu, pembeli bisa berkeliling melihat aneka jenis ikan hias tawar dan laut.
Pasar Ikan Hias Parung buka sejak tahun 2004 tetapi dengan kondisi yang seadanya dan terletak di pinggir jalan tanpa atap. Baru kemudian tahun 2014 diperbaiki menjadi lebih rapi dan terorganisir.
Pasar ikan hias Parung bermula dari 30an pedagang yang menjual di pinggir jalan, satu dekade silam. Kemudian menjelma menjadi 400an pedagang dengan total transaksi mencapai Rp 1 miliar per hari.
Nilai tersebut membuat pasar ini diklaim sebagai pasar ikan hias terbesar di Asia Tenggara.
Pasar Parung sempat mencapai puncak kejayaan pada masa pandemi Covid-19. Hampir semua orang membatasi diri di rumah dan membutuhkan hiburan, memandangi lenggak-lenggok ikan hias.
Meski menurun pascapandemi, pasar ikan hias Parung bertahan. Nilai penjualan tetap stabil. Para pecinta ikan hias terus kembali ke sini.
Tak sekedar memenuhi hasrat estetika, juga ketenangan dan energi positif yang terpancar dari gerak harmonis ikan hias itu.