Jakarta - Empat aplikasi transportasi digital mengeluh soal potongan aplikasi yang dinilai terlalu tinggi. Para ojol akan melakukan demo besar-besaran pada 20 mei besok.
Foto Bisnis
Ojol cs Demo Besar-besaran, Menhub & Petinggi Grab-Gojek Buka Suara

Keluhan dari para pengemudi ojek online (ojol) mengenai potongan aplikasi yang dinilai terlalu tinggi telah mendapat perhatian dari Kementerian Perhubungan. Isu ini ditanggapi oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, yang menekankan pentingnya keadilan dan transparansi antara perusahaan aplikasi dan mitra pengemudi. Peninjauan terhadap mekanisme potongan aplikasi disebut akan dilakukan dalam waktu dekat. Ari Saputra/detikcom
Dalam laporan sejumlah komunitas pengemudi, potongan aplikasi disebut telah melebihi 20 persen dari tarif perjalanan. Hal tersebut dinilai membebani pengemudi dan berpotensi menurunkan kesejahteraan mereka. Keluhan serupa juga ditemukan di berbagai kota besar, sehingga sorotan publik terhadap praktik komisi di sektor transportasi digital pun meningkat. Grandyos Zafna/detikcom
Empat perusahaan besar penyedia layanan transportasi digital, yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Grab Indonesia, Maxim Indonesia, dan inDrive telah memberikan klarifikasi. Seluruh perusahaan tersebut membantah telah mengenakan komisi melebihi 20 persen. Klarifikasi ini disampaikan untuk meluruskan informasi yang beredar di masyarakat.Β Andhika Prasetia/detikcom
Di sisi GOTO, penjelasan disampaikan oleh Direktur GOTO, Catherine Hindra Sutjahyo. Komisi sebesar 20 persen yang diterapkan disebut digunakan untuk mendukung pengembangan sistem digital, termasuk promosi pelanggan dan pemeliharaan teknologi aplikasi. Pendapatan mitra pengemudi disebut tidak dipotong untuk biaya tersebut.Β Andi Hidayat/detikcom
Pihak GOTO juga menyebutkan bahwa pelanggan memiliki sensitivitas tinggi terhadap perubahan tarif. Karena itu, dana dari komisi juga digunakan untuk menjaga keseimbangan harga agar tetap kompetitif. Dalam operasionalnya, potongan aplikasi dianggap sebagai bagian dari strategi layanan jangka panjang.Β Andhika Prasetia/detikcom
Sementara itu, Grab Indonesia melalui Director of Mobility & Logistics, Tyas Widyastuti, juga menegaskan bahwa komisi sebesar 20 persen diberlakukan sebagai potongan standar. Dana dari potongan tersebut digunakan untuk mengembangkan fitur keamanan, dukungan teknologi, dan perlindungan asuransi bagi para mitra pengemudi.Β Andi Hidayat/detikcom
Grab Indonesia menyebut bahwa infrastruktur digital yang digunakan para pengemudi, termasuk sistem pemetaan dan manajemen pesanan, dikembangkan menggunakan dana dari komisi tersebut. Dengan demikian, kontribusi komisi dianggap memberikan manfaat langsung pada peningkatan layanan mitra.Β Chelsea Olivia Daffa/detikcom
Di pihak lain, Maxim Indonesia melalui Government Relations Specialist, Muhammad Rafi Assagaf, menyatakan bahwa potongan sebesar 20 persen bukan hanya untuk pendapatan perusahaan, tetapi juga untuk mendukung inovasi dan pengembangan platform. Penurunan potongan aplikasi disebut dapat menghambat kelangsungan usaha jangka panjang.Β Grandyos Zafna/detikcom
Berbeda dari perusahaan lainnya, inDrive menerapkan skema komisi yang lebih rendah. Business Development inDrive, Ryan Rwanda, menjelaskan bahwa potongan untuk pengemudi motor berada di angka 9,99 persen dan untuk mobil sebesar 11,7 persen. Perusahaan ini menyatakan bahwa struktur operasional yang lebih ramping memungkinkan efisiensi potongan tersebut. Dok. InDrive
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa Kementerian akan mengevaluasi kebijakan potongan aplikasi secara menyeluruh. Langkah ini akan difokuskan pada perlindungan pengemudi, penguatan regulasi, dan peningkatan transparansi industri transportasi digital di Indonesia.Β Andi Hidayat/detikcom