Lalat Jadi Sumber Harapan di Tengah Krisis Kuba

Yodermis Diaz, 51, shows black soldier flies contained in a net at his farm's workshop on the outskirts of Havana, Cuba July 8, 2025. REUTERS/Norlys Perez TPX IMAGES OF THE DAY

Mantan dokter Kuba, Yodermis Diaz Hernandez, kini menghasilkan lebih banyak uang dengan beternak lalat tentara hitam—yang larvanya dapat digunakan sebagai pakan ikan—dibandingkan dengan yang pernah ia dapatkan dari praktik kedokteran. Foto: REUTERS/Norlys Perez

Di sebuah bengkel sederhana di pinggiran Havana, ia mengerami lalat-lalat tersebut. Seperti kebanyakan di Kuba, peralatan dan perkakas yang digunakan Diaz dibuat dengan tangan dari apa pun yang bisa ia kumpulkan. Foto: REUTERS/Norlys Perez

Lalat tentara hitam di peternakan. Selama dekade terakhir, berbagai inisiatif di Prancis, Belanda, Inggris, dan negara-negara lain telah berinvestasi dalam budi daya lalat tentara hitam. Sebagai pemakan limbah yang ganas, larva-larva ini melahap sampah biologis perkotaan dan pertanian, membentuk massa belatung berprotein tinggi yang menggeliat dan dapat diolah untuk digunakan sebagai pakan ternak dan makanan hewan peliharaan. Dan produksinya berbiaya sangat rendah, jelas Diaz. Foto: REUTERS/Norlys Perez

Penampakan lalat tentara hitam. Pada tahun 2019, sanksi baru AS menghantam negara yang dipimpin Komunis tersebut, di samping embargo perdagangan yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Pandemi kemudian melumpuhkan pariwisata dan industri dalam negeri, dan inefisiensi dalam model yang dijalankan negara memperlambat pemulihan, membuat negara kepulauan Karibia itu kekurangan uang tunai untuk mengimpor hampir semua barang. Kemerosotan ekonomi yang panjang pun menyusul. Foto: REUTERS/Norlys Perez

Diaz menunjukkan larva lalat tentara hitam. Tahun lalu, pemerintah mulai mengkaji manfaat beternak lalat untuk menutupi penurunan drastis impor pakan ternak. Diaz mengatakan beberapa orang di Kuba telah memulai usaha kecil mereka sendiri. Foto: REUTERS/Norlys Perez

Tahun lalu, Diaz menjual 300 kilogram larva ke peternakan ikan air tawar di Kuba, dengan setiap kilogram dijual seharga 450 peso (sekitar $3,75, dengan nilai tukar resmi saat dolar tersedia). Ia berharap dapat menjual 1.000 kg tahun ini. Jumlah tersebut jauh lebih besar daripada yang bisa ia dapatkan sebagai seorang dokter, meskipun ia mengatakan bahwa minat utamanya adalah keberlanjutan bagi Kuba. Foto: REUTERS/Norlys Perez