Jakarta - BMKG dan PT WEGE meresmikan Gedung Peringatan Dini Multi Bahaya BMKG. Gedung ini menelan biaya Rp 252 Miliar.
Foto Bisnis
Penampakan Kantor Baru BMKG yang Menelan Biaya Rp 252 M

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau monitor di Gedung Peringatan Dini Multi Bahaya BMKG di Jakarta, Senin (21/7/2025).
Gedung ini dilengkapi dengan teknologi Sistem Peringatan Dini Multi-Bahaya (Multi Hazard Early Warning System/MHEWS).
Gedung ini menjadi bagian MHEWS yang dibangun di dua lokasi, yakni Jakarta dan Bali, dengan total nilai kontrak sebesar Rp 252,7 miliar.
Direktur Operasi I Wika Bangunan Gedung, Bagus Tri Setiana, menjelaskan Gedung Peringatan Dini Multi Bahaya BMKG dirancang khusus sebagai gedung pusat command center dengan teknologi base isolator tipe friction pendulum untuk mengantisipasi beban gempa bumi. Teknologi ini mampu menahan gempa periode 2.500 tahun.
Teknologi ini dipasang pada 23 titik dengan diameter 1,1 meter dan 1,124 meter, yang merupakan produk dari Italia dan dikombinasikan dengan produksi lokal dari Wika Group.
Gedung ini juga dilengkapi dengan layar LCD besar di lantai 4 dan 6, dengan ukuran lebar 30 meter dan tinggi 3 meter. Adapun total luas bangunan 8.679,88 meter persegi.
Struktur fondasi profile menggunakan tiang pancang dengan diameter 120 cm dan kedalaman rata-rata 24 meter, dengan jumlah titik sekitar 64 titik. Gedung ini terdiri dari 2 basement dan 9 lantai.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) meresmikan Gedung Peringatan Dini Multi Bahaya BMKG, gedung ini memiliki sistem MHEWS dirancang khusus untuk memberikan informasi cepat dan akurat demi menunjang keselamatan, serta akan menjadi acuan dalam mitigasi dan evakuasi sebelum tsunami mencapai daratan.