Dari Limbah Jadi Fashion, Serat Daun Nanas Subang Tembus Pasar Dunia

Foto Bisnis

Dari Limbah Jadi Fashion, Serat Daun Nanas Subang Tembus Pasar Dunia

Tripa Ramadhan - detikFinance
Sabtu, 20 Sep 2025 07:00 WIB

Subang - Warga Subang olah limbah daun nanas jadi serat bernilai tinggi. Produk eco-fashion ini sukses diekspor hingga ke Jepang, Jerman, dan Belanda.

Pekerja menjemur serat daun nanas di rumah produksi Alfiber Serat Daun Nanas Subang di Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (18/9/2025). Rumah produksi yang memberdayakan masyarakat sekitar tersebut dalam satu bulan mampu mengolah 3,2 ton limbah daun nanas menjadi 50-60 kilogram serat daun nanas yang kemudian dijadikan benang dan selendang serta berbagai produk eco-fashion seperti topi, tas makrame, dompet dan pernak-pernik lainnya yang telah diekspor ke Singapura, Malaysia, Jepang, Jerman dan Belanda, sekaligus dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia dengan harga mulai dari Rp95 ribu hingga Rp600 ribu. ANTARA FOTO/Abdan Syakura/nz

Pekerja membawa limbah daun nanas di rumah produksi Alfiber Serat Daun Nanas Subang di Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (18/9/2025). Limbah daun nanas diolah jadi serat ramah lingkungan. Foto: ANTARA FOTO/Abdan Syakura

Pekerja menjemur serat daun nanas di rumah produksi Alfiber Serat Daun Nanas Subang di Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (18/9/2025). Rumah produksi yang memberdayakan masyarakat sekitar tersebut dalam satu bulan mampu mengolah 3,2 ton limbah daun nanas menjadi 50-60 kilogram serat daun nanas yang kemudian dijadikan benang dan selendang serta berbagai produk eco-fashion seperti topi, tas makrame, dompet dan pernak-pernik lainnya yang telah diekspor ke Singapura, Malaysia, Jepang, Jerman dan Belanda, sekaligus dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia dengan harga mulai dari Rp95 ribu hingga Rp600 ribu. ANTARA FOTO/Abdan Syakura/nz

Rumah produksi yang memberdayakan masyarakat sekitar tersebut dalam satu bulan mampu mengolah 3,2 ton limbah daun nanas menjadi 50-60 kilogram serat daun nanas yang kemudian dijadikan benang dan selendang serta berbagai produk eco-fashion seperti topi, tas makrame, dompet dan pernak-pernik lainnya. Foto: ANTARA FOTO/Abdan Syakura

Pekerja menjemur serat daun nanas di rumah produksi Alfiber Serat Daun Nanas Subang di Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (18/9/2025). Rumah produksi yang memberdayakan masyarakat sekitar tersebut dalam satu bulan mampu mengolah 3,2 ton limbah daun nanas menjadi 50-60 kilogram serat daun nanas yang kemudian dijadikan benang dan selendang serta berbagai produk eco-fashion seperti topi, tas makrame, dompet dan pernak-pernik lainnya yang telah diekspor ke Singapura, Malaysia, Jepang, Jerman dan Belanda, sekaligus dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia dengan harga mulai dari Rp95 ribu hingga Rp600 ribu. ANTARA FOTO/Abdan Syakura/nz

Pekerja menjemur serat daun nanas. Hasil olahan tersebut telah diekspor ke Singapura, Malaysia, Jepang, Jerman dan Belanda, sekaligus dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia dengan harga mulai dari Rp95 ribu hingga Rp600 ribu. Foto: ANTARA FOTO/Abdan Syakura

Dari Limbah Jadi Fashion, Serat Daun Nanas Subang Tembus Pasar Dunia
Dari Limbah Jadi Fashion, Serat Daun Nanas Subang Tembus Pasar Dunia
Dari Limbah Jadi Fashion, Serat Daun Nanas Subang Tembus Pasar Dunia
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads