Mengintip Proses Tradisional Perajin Kendari Olah Tepung Sagu

Foto Bisnis

Mengintip Proses Tradisional Perajin Kendari Olah Tepung Sagu

Rengga Sancaya - detikFinance
Minggu, 21 Sep 2025 17:30 WIB

Kendari - Di Kelurahan Tondonggeu, Kendari, Sulawesi Tenggara, aktivitas para perajin sagu masih terjaga dengan cara tradisional yang diwariskan turun-temurun.

Perajin memeras sari patih sagu dengan alat tradisional di Kelurahan Tondonggeu, Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (20/9/2025). Menurut perajn, sebatang pohon sagu mampu menghasilkan hingga 500 kilogram tepung sagu dengan proses pengendapan selama tiga hari agar siap dijual ke pasar tradisional dan luar provinsi dengan harga Rp2.600 per kilogram sebagai makanan pengganti nasi atau olahan lainnya. ANTARA FOTO/Andry Denisah
Perajin menghaluskan batang pohon sagu di Kelurahan Tondonggeu, Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (20/9/2025). Proses pengolahan sagu membutuhkan ketelatenan. Setelah batang sagu ditebang dan diolah, seratnya diperas hingga menghasilkan sari pati. ANTARA FOTO/Andry Denisah
Perajin memeras sari patih sagu dengan alat tradisional di Kelurahan Tondonggeu, Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (20/9/2025). Menurut perajn, sebatang pohon sagu mampu menghasilkan hingga 500 kilogram tepung sagu dengan proses pengendapan selama tiga hari agar siap dijual ke pasar tradisional dan luar provinsi dengan harga Rp2.600 per kilogram sebagai makanan pengganti nasi atau olahan lainnya. ANTARA FOTO/Andry Denisah
Tepung sagu hasil olahan perajin Kendari dipasarkan ke pasar tradisional maupun ke luar provinsi dengan harga sekitar Rp2.600 per kilogram. Selain menjadi bahan makanan pengganti nasi, sagu juga diolah menjadi aneka makanan khas yang banyak digemari masyarakat. ANTARA FOTO/Andry Denisah
Perajin memeras sari patih sagu dengan alat tradisional di Kelurahan Tondonggeu, Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (20/9/2025). Menurut perajn, sebatang pohon sagu mampu menghasilkan hingga 500 kilogram tepung sagu dengan proses pengendapan selama tiga hari agar siap dijual ke pasar tradisional dan luar provinsi dengan harga Rp2.600 per kilogram sebagai makanan pengganti nasi atau olahan lainnya. ANTARA FOTO/Andry Denisah
Cairan hasil perasan itu kemudian diendapkan selama tiga hari hingga terbentuk tepung sagu siap pakai. Dari satu batang pohon sagu, perajin bisa memperoleh hingga 500 kilogram tepung. Di tengah gempuran pangan modern, tepung sagu tetap menjadi simbol kearifan lokal yang bernilai ekonomi dan budaya bagi masyarakat Sulawesi Tenggara. ANTARA FOTO/Andry Denisah
Mengintip Proses Tradisional Perajin Kendari Olah Tepung Sagu
Mengintip Proses Tradisional Perajin Kendari Olah Tepung Sagu
Mengintip Proses Tradisional Perajin Kendari Olah Tepung Sagu
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads