Jakarta - Barantin bahas penguatan keamanan hayati, penanganan Cs-137, dan perbaikan logistik ekspor guna menjaga daya saing nasional.
Foto Bisnis
Talkshow Barantin Bahas Penanganan Cs-137-Permasalahan Logistik Ekspor
Kepala Barantin Sahat Manaor Panggabean menegaskan transformasi Barantin berfokus pada penguatan keamanan hayati dan stabilitas ekonomi berbasis data ilmiah dalam Talkshow bertemakan "Sinergi Menjaga Sumber Daya Hayati, Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi" di Jakarta, Kamis. Sahat menyebut kolaborasi pemerintah dan pelaku usaha penting agar Indonesia dapat bersaing setara dengan negara mitra.
Deputi Karantina Ikan Drama Panca Putra menjelaskan penolakan udang Indonesia oleh AS tidak berasal dari proses produksi, melainkan dari paparan pabrik di kawasan Cikande. Ia memastikan dekontaminasi telah dituntaskan dan pengujian cesium kini dilakukan pada setiap pengiriman.
Sekjen GPEI Toto Dirgantoro (kiri) menilai layanan Barantin semakin membantu pelaku ekspor-impor karena kualitas pemeriksaan makin baik. Ia mendorong peningkatan penyuluhan bagi UMKM serta perbaikan fasilitas cold storage di berbagai daerah.
Menko Pangan Zulkifli Hasan menyebut Barantin sebagai garda terdepan dalam melindungi Indonesia dari produk pangan berisiko. Ia menilai penguatan fungsi karantina menjadi kunci menjaga stabilitas pangan nasional.
Guru Besar FKM UI Wiku Adisasmito menilai digitalisasi sistem seperti SSmQC dan Best Trust mempercepat deteksi risiko dalam ekspor-impor. Ia mengatakan modernisasi ini menjaga perdagangan tetap aman tanpa mengurangi aspek pengawasan.
Anggota Komisi IV DPR Rokhmin Dahuri mendorong Barantin mengadopsi standar internasional dan melakukan benchmarking global. Ia menegaskan penguatan sistem karantina penting untuk meningkatkan daya saing nasional.
Direktur Utama Nusatic Nusapet, Sugiarto Budiono berharap pemerintah perhatikan sektor ikan hias di RI.
Transformasi Barantin tercermin dari ribuan penolakan, penahanan, dan pemusnahan komoditas yang tidak memenuhi standar sepanjang 2025. Di sisi lain, jutaan sertifikasi diterbitkan sebagai bukti pemenuhan persyaratan keamanan pangan, hewan, dan tumbuhan.
Talkshow Barantin juga diisi sesi tanya jawab dan diikuti berbagai instansi seperti Kementerian Koordinator bidang Pangan, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator bidang Politik dan Keamanan, Dewan Ekonomi Nasional, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Imigrasi dan Permasyarakatan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, Kementerian UMKM, TNI, Polri, Badan Pangan Nasional, Kadin Indonesia, Badan Siber dan Sandi Negara, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Badan Keamanan Laut, Badan Pengawas Tenaga Nuklir, Badan Gizi Nasional, dan jajaran Barantin.











































