"Investasi manafacturing kami targetkan US$ 100 juta minimal dalam 3 tahun kedepan, yang pasti di Pulau Jawa," kata Direktur Hubungan Masyarakat PT P&G, Bambang Sumaryo ketika ditemui di kantornya Selasa (12/4/2011).
Selama ini, jelas Bambang, produk PT P&G yang dijual di pasar Indonesia tidak dihasilkan di dalam negeri. Produk yang dijual di regional ASEAN, umumnya diproduksi di Thailand, Vietnam, Filipina dan Malaysia karena biaya produksinya yang lebih murah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusus untuk pabrik P&G di Thailand menghasilkan skincare dan shampoo, Filipina menghasilkan homecare seperti deterjen dan pampers, Vietnam menghasilkan pampers, deterjen bubuk, dan Malaysia menghasilkan makanan ringan Pringles. Bambang juga menerangkan, pembangunan pabrik di Indonesia ini akan menyuplai produk P&G di pasar kawasan ASEAN.
"Satu pabrik untuk regional ini karena perlu ekspansi-ekspansi agar lebih efisien," katanya.
Di tempat yang sama, Presiden Direktur PT P&G Indonesia Mohammed Ismael menargetkan pada 2015 jumlah konsumen produk P&G di seluruh dunia mencapai 5 miliar jiwa. Saat ini, konsumen produk P&G sudah mencapai 4 miliar jiwa. Ismael juga menambahkan, karyawan P&G yang ada saat ini, 90% sudah merupakan orang Indonesia dan 25% karyawan PT P&G Indonesia bertugas di kantor P&G luar negeri.
"Saat ini telah menyentuh kehidupan 4 miliar konsumen dunia dan jumlah ini akan ditingkatkan menjadi 5 miliar pada tahun 2015," kata Ismael.
(hen/dnl)