Senasib dengan RIM, Bosch Juga akan Dikena Disinsentif

Senasib dengan RIM, Bosch Juga akan Dikena Disinsentif

- detikFinance
Kamis, 08 Sep 2011 08:56 WIB
Jakarta - Pemerintah berniat mengenakan disinsentif untuk Research in Motion (RIM) karena membangun pabrik BlackBerry di Malaysia, padahal menjual produknya dalam jumlah besar di Indonesia. Disinsentif yang sama akan dikenakan kepada perusahaan manufaktur Jerman, Bosch.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan mengatakan, selain RIM, Bosch terancam mendapatkan disinsentif karena sudah membangun pabrik solar panel di Malaysia namun pemasarannya ke Indonesia.

"Perusahaan lainnya adalah Bosch, perusahaan asal Jerman, mereka bangun pabrik solar panel di Malaysia juga pasti ada kepentingan mereka untuk jual produksi mereka di Indonesia," ujar Gita kepada detikFinance, Rabu malam (7/9/2011).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, ini saya tadi imbau di forum tadi dan sangat diterima oleh menko perekonomian, menkeu dan menperin, untuk kita bisa invetaris produk-produk apa saja yang dikonsumsi dengan skala yang besar di Indonesia tapi kok diproduksi di luar negeri, atau di negara tetangga, kenapa tidak diproduksi di Indonesia, ini perlu disikapi," tambah Gita.

Menteri Perindustrian MS Hidayat sebelumnya mengatakan pemerintah berencana akan menyiapkan disinsentif terhadap produsen yang produknya tidak diproduksi di dalam negeri tetapi dipasarkan di Indonesia. Sehingga harus dibuat aturan yang membuat investor lebih tertarik investasi di Indonesia jika sasaran marketnya di sini.

"Sebagai contoh BB misalnya dia mau bikin di Malaysia tapi marketnya Indonesia apa ya, samacam PPN tambahan atau PPnBM (pajak penjualan barang mewah) tambahan sehingga orang tertarik investasi di sini," kata Hidayat usai rakor di Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (7/9/2011).

Menurutnya hal itu bisa dilakukan jika kementerian yang mempersulit izin tersebut mendapat kewenangan penuh. Pada rapat pada Rabu kemarin, pemerintah baru menyiapkan dasar dari rencana disinsentif tersebut.

(hen/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads