PT SMART Tbk (SMAR) menyatakan Nestle telah mengirimkan permintaan untuk melanjutkan pembelian minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) dari perseroan. Sebelumnya, Nestle sudah berhenti beli CPO dari SMART sejak awal tahun lalu.
"Kami menyambut baik keputusan Nestle yang merupakan pengakuan terhadap upaya kelestarian kami," ujar Direktur Utama SMART Daud Dharsono dalam siaran pers, Jumat (16/9/2011).
Sebelumnya, pada awal tahun lalu pihak Nestle telah memutus kontrak pasokan CPO dengan Sinar Mas. Penghentian kontrak dilakukan menyusul protes dari para aktivis Greenpeace yang menuding Sinar Mas telah melakukan perusakan hutan. Langkah ini menyusul tindakan Unilever yang sebelumnya telah melalukan hal yang sama kepada Sinar Mas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu pada akhir 2010, induk perusahaan SMART, Golden Agri-Resources (GAR), bersama TFT melakukan langkah-langkah untuk memastikan perseroan dapat memenuhi ketentuan tersebut.
"Untuk memastikan bahwa minyak sawit yang dipasok ke Nestle memenuhi persyaratan RSG, perkebunan kelapa sawit yang memasok Nestle dinilai oleh TFT," katanya.
Menurutnya, GAR juga telah bekerja sama dengan TFT dalam pelaksanaan Kebijakan Konservasi Hutan (KKH) agar memastikan perseroan tidak melakukan deforestasi dan berusaha menciptakan pertumbuhan jangka panjang bagi industri sawit.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada TFT, Greenpeace dan semua pemangku kepentingan lain atas kontribusi positif dan kerja sama mereka dalam penerapan inisiatif KKH," ungkapnya. (ang/dnl)











































