Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu enggan berbicara banyak saat ditanyakan kebijakan ekspor rotan dan perseteruannya dengan MS Hidayat, selaku Menteri Perindustrian.
"Udah malem nih. Saya udah masuk mobil," ungkap Mari dengan nada ketus, usai menghadiri perayaan 78 Tahun Unilever Indonesia, di Hotel Kempinski, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (29/9/2011).
Bungkam juga menjadi jurus yang diterapkan Menteri Koordinator Ekonomi, Hatta Rajasa. Selaku 'bos' Menteri Perdagangan dan Perindustrian, ia belum mau banyak bicara akan perseteruan kedua anak buahnya ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Sekjen Kementerian Perdagangan Ardiansyah Parman berkilah bahwa kebijakan ekpor rotan merupakan langkah yang keliru. Menurutnya, hanya ada perbedaan persepsi antara Mari Elka dengan MS Hidayat terkait ekspor bahan baku ini.
Ardiansyah pun menyerahkan sepenuhnya pada tim kecil untuk merumuskan kebijakan apa yang paling menguntungkan semua pihak. "Kan masih dibicarakan dalam tingkatan tim yang ditunjuk dari masing-masing eselon I. Kita tunggu saja kan masih ada beberapa minggu," jelasnya.
"Saya pikir kebijakan pemerintah dalam meningkatkan nilai tambah sudah disepakati bersama. Dengan demikian tentu akan menyediakan lapangan kerja baru," imbuh Ardiansyah.
(wep/ang)











































