Demikiam disampaikan oleh Menteri Perindustrian MS Hidayat dalam acara Breakfast Meeting Furniture Rotan untuk Sekolah di kantor kementerian perindustrian, Selasa (27/12/2011).
"Khusus bagi BUMN dan swasta kami mengharapkan agar dapat mengalokasikan dana CSR-nya untuk membantu pengadaan meja dan kursi yang terbuat dari rotan untuk sekolah-sekolah" katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meja dan kursi rotan tersebut akan diproduksi di daerah sumber bahan baku seperti di Palu, Katingan, Pidie. Dan dimulai pada Februari 2012 mendatang" tambahnya
Ditempat yang sama Plt Direktur Jenderal Pendidikan Dasar (Dirjen Dikdas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Suyanto mengatakan bahwa dibutuhkan lebih dari Rp 20 triliun untuk biaya rehabilitasi dan pengadaan kursi dan meja rotan untuk SD dan SMP.
"Total kebutuhan anggaran SD dan SMP sebesar Rp 20 triliun lebih untuk rehabilitasi dan pengadaan kursi dan meja rotan ini. Untuk SD sebesar Rp 14 triliun dan SMP Rp 6 triliun,"katanya
Suyanto juga mengatakan biaya pengadaan kursi dan meja rotan ini setidaknya menelan Rp 17,5 juta per kelas untuk SD dan untuk SMP Rp 22,5 juta per kelas.
"Ruangan kelas yang rusak SD sebanyak 110.598 ruang dan SMP 42.428 ruang," Tambahnya
Ajakan pemerintah untuk mengadakan kursi dan meja dari rotan untuk sekolah disambut gembira oleh Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan (AMKRI). Ketua Umum AMKRI Hatta Sinatra menganggap kalau keputusan itu adalah keputusan yang benar dan sangat mendukung dan mendorong program ini.
"Kami sangat mendorong dan mendukung program ini, bahan baku tidak ada masalah dan teknik juga kami punya," katanya di tempat yang sama.
Sinatra juga berharap untuk kedepannya program ini tidak lagi merupakan program CSR tapi bisa di dukung oleh APBN dan APBD.
"Kedepannya setelah CSR saya harap bisa didukung juga dengan APBN dan APBD," tambahnya
Ia juga mengusulkan agar meja dan kursi dari rotan ini diproduksi di daerah penghasil rotan mengingat biaya transportasi yang mahal.
"Misalnya sekolah yang butuh di Aceh tapi barangnya di produksi di Jawa, kan ini jadi mahal sekali biaya transportasinya, jadi saya harapkan bisa diproduksi di daerah penghasil rotan dan kami bersedia memberikan prototipe kursi dan meja yang ekonomis dan nyaman," katanya.
(hen/hen)