Desain Ketinggalan, Mebel Rotan RI Kalah Saing di Luar Negeri

Jakarta - Desain produk jadi rotan Indonesia masih kalah bersaing produk rotan dari negara-negara lain. Produk rotan Indonesia membutuhkan peningkatan desain dan teknologi.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan saat acara Rapat Koordinasi Kebijakan Rotan di kantor Kemenperin, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (9/1/2012)

"Kita harus jujurlah dengan diri kita sendiri bahwa desain dari produk-produk kita memang bagus tapi ada beberapa yang sudah kalah dibandingkan dengan desain-desain yang sudah dikembangkan di luar negeri. Nah ini kita harus melakukan apapun yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas," ujarnya

Gita juga mengatakan dengan adanya nilai tambah pada rotan khususnya di sisi desain dan teknologi, maka diharapkan ekspor barang jadi akan meningkat.

"Target ekspor untuk bahan jadi rotan saya rasa bakal meningkat. Saya yakin kalau dijual mentahnya kan per berapa kg nilainya cuma 12 dolar, tapi kalau barang jadi itu bisa dikalikan 5-10 kali lipat mungkin bisa lebih, tentunya dengan catatan kapasitas produksi yang ada juga harus bisa dikembangkan," kata Gita.

Gita juga menegaskan kebijakan peningkatan daya saing produk jadi rotan tak hanya akan berlangsung dalam hitungan bulan saja. "Jangan berpikir 2 bulan atau 6 bulan, kita harus berpikir 1 sampai 3 tahun ke depan. Saya yakin ini bakal bisa meningkatkan ekspor rotan," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gita juga mengatakan pemerintah bakal menggiatkan pembangunan sentra-sentra produksi mebel rotan di luar pulau Jawa untuk memaksimalkan penyerpaan bahan baku rotan.

"Prinsip untuk membangun sentra-sentra produksi di luar jawa. Jadi ini harus non jawa sentris , jangan sampai ini persepsinya hanya untuk orang-orang di Jawa saja," katanya

Namun ada syarat keadaan-keadaan tertentu agar sebuah daerah bisa menjadi sentra produksi. "Ada prakondisi yang saya sampaikan adalah ini harus ada listrik, harus ada air, nah nanti bagaimana pekerjaannya," ujarnya

Selanjutnya pemerintah berencana akan melakukan relokasi pengrajin-pengrajin dari Jawa ke sentra-sentra produksi baru ini.

"Nah ini dari Menteri Dalam Negeri dan kawan-kawan dari transmigrasi sudah menyambut untuk menopang upaya-upaya agar bisa dilakukan relokasi pengrajin-pengrajin dari Jawa ke tempat-tempat dekat sentra produksi, itu akan kita rencanakan," katanya.

(dnl/dnl)