Demikian disampaikan oleh Daniel Sutasurya selaku Export Manager PT Faber - Castell International Indonesia saat acara saat acara Media Factory Visit, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (10/1/2012)
"Pembagian pasar, kita 23 persen lokal. Sisanya ekspor, terbesar ke Saudi Arabia, lalu Benua Asia Pasifik, juga suplai ke Eropa, Timur Tengah dan Afrika dan Amerika. Asia pasifik 30 persen. Eropa dulunya sekitar 15-20 persen tapi ada penurunan karena krisis global ini," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih lead dari para kompetitor pensil lainnya. Paling banyak 2B yang diproduksi, total 800 ribu x 144 batang dan sebesar 450 ribu x 144 batang untuk pasar di Indonesia, sisanya kita ekspor," kata Daniel.
Sementara Sapto Putranto dari Quality Insurance Faber Castel menambahkan, pabrik pensil ini bisa menghasilkan 1,4 juta batang pensil per hari.
"Dari 2 lempengan atau lembaran kayu berukuran 73 x 184 mm, bisa menghasilkan 9 buah pensil. 1 hari produksi 1,4 juta batang. Per tahun 2,9 juta x 144 batang, untuk isi pensil kita impor dari Jerman paling besar, untuk 8B sampai 6H," katanya
Untuk kebutuhan kayu, Daniel mengatakan dengan kapasitas pabrik 2,8 juta gross, maka kebutuhan kayu 3 juta gross per tahun. Satu gross setara dengan 144 batang.
"Kebutuhan kayu per tahun sama dengan jumlah produksi dan kita tidak impor kayu gelondongan,tapi sudah berbentuk lempengan kita beli dari suplier lokal, mereka impor dari Amerika dan kalau lokal dari Palembang, Sumatera Selatan," katanya
Sapto menambahkan, untuk pensil warna, pewarna yang digunakan terbukti aman melalui sertifikat dari Eropa.
"Pewarna pensil pakai standar Eropa, jadi aman untuk anak-anak. Untuk pensil warna kita produksi sendiri isi pensilnya di 2 pabrik pendukung," jelasnya
(qom/qom)