Pabrik Garam Rp 561 Juta Dibangun di Bireuen

Pabrik Garam Rp 561 Juta Dibangun di Bireuen

- detikFinance
Sabtu, 21 Jan 2012 16:27 WIB
Jakarta - Pabrik garam beryodium baru Rp 561 juta dibangun di Kabupaten Bireuen Aceh. Lewat pabrik ini, maka garam tradisional di kabupaten tersebut akan dibersarkan secara industri.

Pabrik baru tersebut mampu memproduksi tiga ton garam beryodium dalam sehari. Pembangunan pabrik diresmikan oleh Bupati Bireuen, Nurdin Abdul Rahman, Sabtu (21/1/2012).

Program Manager Terapan, Faisal Hadi mengatakan, peletakan batu pertama itu adalah sesuatu yang sangat progresif, karena garam Bireuen yang selama ini diproduksi secara tradisional akan segera menuju industri dengan proses pengolahan peralatan mesin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terapan (Teknologi Ramah Lingkungan untuk Industri Proses Perikanan) merupakan bagian proyek Fasilitas Pembiayaan Pembangunan Ekonomi Aceh, yang dananya bersumber dari hibah Multi Donor Fund (MDF) di bawah koordinasi Bank Dunia

Adapun pabrik garam ini dibangun Aceh Development Fund (ADF) dan tiga mitranya, Fakultas Teknik Unsyiah, An-Nisaaโ€™ Centre, dan Perkumpulan BIMA melalui Program Teknologi Ramah Lingkungan untuk Industri Proses Perikanan (Terapan).

"Garam yang dihasilkan secara tradisional bakal ditampung oleh pabrik untuk selanjutnya diolah, sehingga menghasilkan 30 ton garam beryodium per hari. Dengan begitu petani garam tradisional tidak mengalami kesulitan lagi dalam memasarkan hasil garam mereka seperti yang selama ini terjadi," kata Faisal dalam siaran pers, Sabtu (21/1/2012).

Faisal menyebutkan pihaknya juga akan memberikan berbagai macam pelatihan kepada para pengurus koperasi perempuan yang telah dibentuk dan masyarakat penerima manfaat program Terapan secara berbarengan dengan pembangunan fisik pabrik.

"Dengan demikian, industri iodisasi garam di Kecamatan Jangka ini akan bisa terus berkembang dan berkelanjutan meskipun program Terapan nanti telah berakhir pada Agustus mendatang," ujar Faisal.

Sementara itu, Prof. Yusny Sabi, Ketua Dewan Pembina ADF berharap Pemerintah Kabupaten Bireuen terus membina koperasi perempuan yang telah dibentuk melalui program Terapan sehingga perekonomian warga masyarakat pesisir meningkat.

"Kita masuk ke sini, karena diterima dan tidak diperas ketika pembangunan. Saya yakin masyarakat telah berpikir jauh ke depan karena dengan berdirinya pabrik garam beryodium ini akan memberikan manfaat yang besar bagi warga Jangka dan masyarakat Bireuen," Yusny.

Dengan hadirnya industri garam beryodium itu, maka garam yang dihasilkan masyarakat Bireuen akan lebih berkualitas dengan standar nasional sehingga dapat menembus pasar modern. Apalagi nanti garam yang diproduksi pabrik tersebut dikemas dengan baik untuk dapat dipasarkan hingga keluar Aceh.

(dnl/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads