Pembangunan konstruksi fisik pabrik senilai Rp 1,8 miliar lebih itu ditandai dengan acara peletakan batu pertama oleh Bupati Pidie Jaya, M. Gade Salam, dan Ketua Dewan Pengurus Aceh Development Fund (ADF) Yusny Sabi, di Gampong Meunasah Balek, Kecamatan Meureudu, Kamis (26/1/2012).
Gade mengharapkan agar pabrik es balok yang dibangun itu dapat dikelola secara baik dan profesional sehingga terjamin keberlanjutannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan pabrik es balok itu adalah kegiatan dalam Program Teknologi Ramah Lingkungan untuk Industri Proses Perikanan (Terapan). Program itu dilaksanakan ADF dan mitranya, Fakultas Teknik Unsyiah, An-Nisaaโ Centre dan Perkumpulan BIMA.
Terapan adalah suatu program berbasis masyarakat yang merupakan bagian Proyek Fasilitas Pembiayaan Pembangunan Ekonomi (EDFF) Aceh. Dananya bersumber dari hibah Multi Donor Fund (MDF) di bawah koordinasi Bank Dunia dan Bappeda Aceh.
Manager Program Terapan Faisal Hadi, menjelaskan pembangunan itu agak terlambat setengah tahun karena pihaknya harus tender ulang akibat tak ada satupun rekanan memenuhi syarat seperti yang ditetapkan Bank Dunia.
Menurut Faisal, pembangunan fisik dan instalasi peralatan mesin pabrik es ditargetkan selesai, akhir Mei. Untuk itu, pihaknya mengharapkan dukungan penuh dari Pemkab Pidie Jaya dan warga setempat.
"Secara paralel, kami juga akan terus melakukan penguatan masyarakat yaitu memberikan berbagai macam pelatihan untuk pengelola industri dan anggota koperasi yang akan menjadi calon penerima manfaat pabrik es ini," kata Faisal.
(hen/dru)