Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia Ismed Hasan Putro mengatakan pabrik ini mampu memproduksi kondom sebanyak 900 ribu gross/tahun dan jarum suntik.
Mitra Rajawal Banjaran memasok kebutuhan kondom untuk Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Untuk pasar domestik kondom ini dijual dengan merk Artika dan Meong. Sementara untuk jarum suntik, Mitra Rajawali Banjaran mampu memproduksi 40 juta pieces/tahun, sebanyak 3 juta untuk memasok ke BKKBN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pabrik ini merupakan yang terbesar se-Asia Tenggara," katanya disela-sela kunjungan kerjanya di Banjaran, Bandung, Jawa Barat, Senin (21/5/2012)
Sebelumnya Ismed mengatakan produk kondom RNI bermerek 'Artika' baru menguasai 2% dari penjualan kondom di dalam negeri yang mencapai 190 juta buah per tahun. Sebanyak 98% pangsa pasar kondom di Indonesia dikuasai merek impor seperti Sutera, Fiesta, dan Durex.
Rendahnya pangsa pasar kondom Artika menurut Ismed bukannya tanpa alasan, ini disebabkan oleh kesalahan dalam strategi pemasaran. Padahal RNI memiliki kondom unggulan yaitu kondom bergerigi yang diminati pasar tetapi produksinya masih terbatas. Sehingga, RNI berencana mengubah strategi pasarnya.
(zul/hen)